Mohon tunggu...
tri prabowo
tri prabowo Mohon Tunggu... Karyawan -

Engineer PLC, lagi belajar nulis, Hobi Cersil, sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Serial : Andaru Wijaya [47]

21 April 2017   11:56 Diperbarui: 6 Mei 2017   08:24 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seri 46 / Sebelumnya

Seri 1 / Awal

Cahaya Mentari kembali bersinar cerah pagi itu. Dirumah Nyi Widati ibu dari Kuntara, tampak wanita paruh baya itu duduk termenung di pendapa. Nyi Widati memang bisa dibilang awet muda, diusia yang sudah tidak muda lagi,wajahnya masih tampak segar. Tidak heran jika sepeninggal suaminya ia sempat menikah dua kali. Walaupun kedua laki-laki yang pernah menikahinya tidak lain hanya mengharapkan harta kekayaan warisan suaminya saja.

Dari pintu regol terlihat lelaki berpakaian rapi, dengan baju beskap dan blangkon berjalan menuju pendapa. Sesekali, lelaki yang usianya sepuluh tahun lebih tua dari Nyi Widati itu, menghisap dalam tembakau cangklongnya.

“Oh Suradilaga sudah datang rupanya,” desis Nyi Widati.

Lelaki tua yang berpakaian rapi itu ternyata Ki Suradilaga, seorang bangsawan dari Bligo. Orang yang selama ini bekerjasama merawat lembu Nyi Widati, yang dalam keadaan terakhir mengalami kerugian.

“Permisi Nyi Widati!” sapa Ki Suradilaga.

“Selamat datang Ki Suradilaga!” sahut Nyi Widati.

Setelah dipersilahkan duduk dan disuguhkan minuman, Ki Suradilaga berkata, “ada apa sebenarnya Nyi? Nyi Widati memerlukan aku berkunjung kesini,” kata Ki Suradilaga sambil memandang Nyi Widati tak berkedip.

Nyi Widati sengaja melemparkan pandangannya ke halaman pendapa, karena tingkah Suradilaga yang kurang berkenan itu. “Ki Suradilaga!” kata Nyi Widati kemudian. “Aku mengundangmu kesini untuk membicarakan lembu yang aku titipkan padamu, aku ingin mengambil sisanya.”

“Kenapa Nyi? Apakah itu artinya Nyi Widati memutuskan kerjasama yang selama ini terjalin?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun