Puisi tentang sebuah pertemuan yang luar biasa.
Asap mengepul di dapur. Tidakkah ibu tahu, beras tak malu dengan harganya tak terjangkau?
Kebahagiaan Tidak Selamanya Harus Didapatkan Darinya
Berpegang teguh pada keyakinan
Puisi ketujuh dari sembilan rincian judul puisi tentang Seperlunya, khususnya tentang Janganlah Memaksakan Seperlunya Saja. Semoga bermanfaat.
Menanti kehadiranmu dengan segenap rindu yang tersimpan sejak lama
Seorang teman wanita yang mempunyai kharismatik tinggi, hingga diriku ketika melihatnya selalu saja ingin menikahinya
Pertemuan yang tiba-tiba membuat adik dan orang tuanya terharu
Waktu tak selalu jadi penyembuh, jadi jangan menunggu untuk sembuh seiring waktu
Malam Minggu yang panjang adalah yang ku tunggu kehadiran mu.
Aku menunggumu, tapi aku tidak sememaksa itu, kamu bebas dengan jalan hidupmu, karena selalu ada hari di mana aku bertanya, "apakah dia juga rindu?"
Penantian yang mengharapkan sebuah kehadiran seseorang yang masih dalam tanda tanya, tanda seru maupaun tanda kutip.
Kini, kaupun pergi. Aku tersedak tanya di antara penggalan sketsa lirih sebuah elegi.
Usai perceraian, wanita tidak boleh langsung menerima tunangan apalagi perkawinan, kecuali belum melakukan persetubuhan, semuanya demi kehormatannya
Malam Minggu malam yang di tunggu bagi yang ada janji dengan kekasih.tetpi malam Minggu sepi bagi yang putus cinta
Tentang perasaan yang tak tergoyahkan walau badai rintangan selalu mengjadang. Semua itu adalah tantangan yang harus terlewati dengan sebaik-baiknya
Jum'at yang Indah.Hari ini yang terasa indah bagi ku.
Kegiatan Donor Darah di kecamatan cigedug bersama PMI Garut
Aku membaca pesanmu. Dan, gulir waktu hanya menyisakan ruang tunggu. Membiarkan hasrat temu ditutupi debu.