Sebelum melihat yang jauh, tataplah dulu ke dalam diri
Puisi kelima dari sembilan rincian judul puisi tentang Hari Biasa, khususnya tentang Hari Biasa Menata Hati. Semoga bermanfaat.
Saling berdampingan, makhluk sosial tak lepas saling membutuhkan
Puisi kedelapan dari sembilan rincian judul puisi tentang Memilih Penguasa, khususnya tentang Memilih Penguasa Kepedulian. Semoga bermanfaat.
Gerakan Pramuka UIN Bandung Melakukan Rapat Koordinasi Dengan Para Pihak Himpunan di Ruang Lingkup FTK
Dengarkan, Sambut, Selamatkan Jadilah Kekuatan Sederhana Sebagai Tempat Curahan Hati
Kadang diperlukan kepekaan atau sensitifitas dalam hubungan suami istri untuk saling memahami persoalan.
Peka membantu kita untuk lebih terhubung dengan orang lain, memperkuat hubungan sosial dan lingkungan serta memberikan apresiasi pada kehidupan.
Aku rajin belajar agar dianggap terpelajar, Aku banyak bercakap agar dikira luas wawasan
Jika anda adalah pejabat negara atau keluarga pejabat, sekali lagi, asahlah kepekaan itu, agar anda tidak menjadi pekok.
Ketika rasa mengatasi logika itulah peka namanya. Di kala akal melebihi rasa itulah rasional namanya
Sebuah kenangan nyata mengenai sahabat masa SMU dan buku harian bersama kami.
Berita Kematian Massal yang Memabukkan Dan Sialnya, Kita Ini Ternyata Pemabuk Yang Tidak Perlu Risau Dengan Rasa Mabuk
Zaman sekarang begitu banyak masalah di sekitar kita, bahkan kita alami sendiri. Jangan hilangkan kepekaan, buka mata buka hati.
Segala sesuatu berawal dari diri sendiri. Apa yang kau beri akan kembali kepada dirimu sendiri
Speedometer peka, memeka, kepekaan, akan terukur sendiri oleh sikap perbuatan dan bahasa lisan, tulisan.
Puisi kedelapan dari enambelas rincian judul puisi tentang Berlatih, khususnya tentang Berlatih Melatih Perasaan. Semoga bermanfaat.
Berbagi tidak harus menunggu banyak harta. Karna dalam hal meraih surga, Allah memberikan kesempatan yang sama
Rasa cinta terbangun begitu cepat dan kau juga tak peka. Aku tak bisa memaksa karena semua terserah padamu.