Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Alasan Ibu-ibu Borong Pakaian Hari Raya Sebelum Ramadan

11 Mei 2018   01:32 Diperbarui: 11 Mei 2018   01:39 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Tabrani Yunis

Beberapa hari ini, sebuah toko pakaian,  Balitaku Gallery yang berada di samping POTRET Gallery di jalan Prof. Ali Hasyimi, Pango Raya, Banda Aceh iru ramai didatangi ibu-ibu. Ada yang datang sendiri, ada pula yang datang bersama kawan-kawan serta membawa anak-anak sekaligus. 

Mereka  berdesak-desak duduk, sambil lesehan memilih pakaian untuk anak-anak dan juga untuk mereka sendiri, karena toko ini walau namanya Balitaku Gallery yang secara jelas mengandung makna sebagai toko pakaian anak-anak, namun secara fakta juga menjual pakaian untuk ibu-ibu. Mungkin, sebagai sebuah strategi dari pemilik toko tersebut untuk memudahkan ibu-ibu membeli pakaian, baju, rok dan celana bagi ibu-ibu yang sedang belanja pakaian anak-anak. 

Apa yang menarik perhatian dengan aksi ibu-ibu yang memenuhi ruang toko tersebut adalah sebuah fenomena menarik untuk diperhatikan. Dikatakan menarik, karena apa yang mereka lakukan sejak beberapa hari lalu, merupakan sebuah sikap antisipatif kaum ibu dalam menghadapi lebaran atau hari raya tahun ini.

 Padahal, sebagaimana kita ketahui bahwa hari raya idul fitri masih lama. Ya benar, masih lama, karena saat ini umat Islam belum memulai aktivitas berpuasa di bulan Ramadhan. Hari pertama Ramadan saja masih beberapa hari lagi, apalagi hari raya Idul Fitri? Ya, masih satu bulan lagi. Namun mengapa ibu-ibu sudah berbelanja baju atau pakaian hari raya, jauh sebelum hari raya Idul Fitri?

Ramainya ibu-ibu yang berbelanja di Balitaku Gallery sejak  beberapa hari lalu tersebut sebelum Ramadan, ternyata dilakukan sebagai sebuah sikap antisipatif kaum ibu dalam menyiapkan kebutuhan pakaian hari Raya jauh lebih awal. Beberapa alasan mereka, setelah penulis bertanya kepada ibu-ibu tersebut  di antaranya sebagai berikut. Pertama, mengingat kondisi ekonomi yang kini semakin sulit, akan sangat berat berbelanja saat mendekati hari raya, misalnya seminggu sebelum hari raya. 

Biasanya, mendekati hari raya tersebut banyak pedagang yang ingin mencari keuntungan besar dengan menaikan harga barang.  Bila orang tua atau ibu-ibu belanja kebutuhan pakaian hari raya jauh sebelum hari raya, ibu-ibu bisa terselamatkan dari segi spekulasi harga pakaian yang naik mendekati hari raya atau lebaran tersebut. 

Apalagi bagi kalangan ibu-ibu dari keluarga kurang mampu, atau juga dari kalangan pegawai yang gajinya masih relatif rendah, dan memiliki jumlah anak yang banyak, pasti memenuhi kebutuhan pakaian hari raya akan sangat berat. Oleh sebab itu, belanja pakaian haru raya sebelum hari raya, bahkan sebelum memasuki masa puasa, merupakan langkah yang bijak. Kedua,  ketika ibu-ibu berbelanja lebih awal, terutama dari kalangan ibu-ibu yang memiliki jumlah anak banyak, ibu-ibu ini bisa nyicil membelinya. 

Artinya bisa membeli satu persatu, tanpa harus membeli sekaligus untuk semua anak. Ketiga, membeli pakaian lebaran anak dan keluarga sebelum puasa atau sebelum hari raya yang terlalu dekat, bisa menghindari kepadatan pembeli dalam sebuah toko pakaian. Biasanya, menjelang hari raya, pasar-pasar dan toko pakaian akan dipenuhi pembeli, sehingga membuat pembeli tidak bisa lama-lama memilih pakaian, karena ramainya orang berbelanja. 

Maka, dengan belanja lebih awal, ibu-ibu bisa menyelia pakaian yang akan dibelinya dengan penuh hati-hati. Ke empat, tentu saja, ketika belum begitu ramai, para ibu memiliki kesempatan memilih pakaian yang lebih berkualitas dan lebih murah. Bahkan hebatnya lagi, di Toko Balitaku Gallery tersebut, para pelanggan bisa menyimpan dulu pakaian yang dibelinya hingga satu bulan, karena kebanyakan pembeli adalah pegawai. Mereka akan membayar atau melunasinya setelah menerima gaji. Jadi lebih mudah bukan?

Jadi, ternyata ibu-ibu saat ini memang semakin bijak dalam berbenja. Mereka memnghindari belanja pakaian hari raya terlalu dekat dengan haru H, hari raya tersebut. Jadi, tidak salah kalau mereka borong pakaian hari raya, jauh sebelum hari H. Dengan demikian, para ibu akan menjadi lebih ringan dalam upaya pemenuhan kebutuhan pakaian hari raya. Tidak salah, bila kita katakan" ibu-ibu bijak, akan bijak berbelanja dan bijak memilih waktu untuk belanja pakaian tersebut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun