Mohon tunggu...
Sutan Pangeran
Sutan Pangeran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersahabat

WhatsApp 0817145093

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lagi tentang Badan Intelijen Pejuang 45

6 Mei 2011   13:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:00 5924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_106506" align="alignright" width="320" caption="Dubes RI untuk Cuba, AM Hanafi dan Pemimpin Cuba,Fidel Castro"][/caption]

Menurut Adityo Hanafi, setelah Jenderal BRM Hario Budiono dan Adityo Bambang Mataram mereformasi BIP 45 yang   lama,  dipilihlah Tokoh-tokoh Pejuang, Pelaku Sejarah dan Saksi Sejarah yang masih hidup, serta para tokoh yang pernah menghayati dan menjadi saksi didalam revolusinya Bung Karno, jaman penghianatan ORBA Suharto serta orde "Kebablasan Reformasi".

BIP 45 diakui keberadaannya  dan diresmikan didalam Sistem konstitusi United Nations dan didukung oleh simpatisan-simpatisan negara-negara Asia-Afrika antara lain (RRC, Rusia, Perancis dan beberapa negara Afrika). Dalam hal ini semangat dari RRC tidak lepas dari semangatnya Bung Karno, Ali Sostro Amidjojo , Mauzetung, Cho En Lay. Sedangkan Rusia juga tidak terlepas dari semangatnya Bung Karno, seperti Worosilov dengan pengikutnya yang setia yaitu Vladimir Putin yang sekarang dikenal sebagai Wakil Presiden Rusia. Demikian pula di Perancis semangat ini diikuti oleh pengikutnya Charles De Gaulle dan menyebar sampai ke Angkatan Bersenjata Perancis. Amerika pun membawa semangat ini yang diikuti oleh pengikut-pengikutnya Presiden USA John F Kennedy antara lain : Bill Clinton CS dan Barack Obama CS. Perjanjian Sukarno dan John F Kennedy tertera di dalam Charter " The Green Hilton Agreement, 1963″  di Swiss.

Semangat ini diikuti juga oleh negara-negara Afrika yang merindukan Kejayaan Bung Karno dalam Era Konferensi Asia - Afrika di Bandung 1955, yang intinya adalah " The Declaration of Mankind's Value ",  memperjuangkan Hak Hidup fdan Eksistensi dan Kebebasan Umat Manusia sedunia untuk mencapai sebuah Masyarakat Adil dan Makmur. Semua ini diolah dan dimanuver oleh Jenderal BRM. Hario Budiono,MA, dan Adityo Bambang Mataram untuk membentuk suatu Kekuatan Tiada Tanding, yang diibaratkan sebagai  seekor Kuda Perang dan Benteng Pertahanan, dengan misi untuk mendobrak sistem " The Old Established Forces " nya Imperialisme dan Neo Koloniasme. Tujuan ini semua adalah untuk membentuk Masyarakat Adil dan Makmur, tanpa penghisapan manusia atas manusia, tanpa penghisapan bangsa atas bangsa.

Dasar bangkitnya BIP 45 ini diolah menjadi Mesin Pendobrak/Mesin Perang melawan kezoliman yang menginjak-injak Hak Azasi Manusia sedunia. Didalam Mesin Perang ini terdapat Strategi Bertempur/berperang yang Maha Ampuh berdasarkan Ilmu Persilatan dan Kebatinan Era Jaman Majapahit yang tidak terlepas dari Prinsip-prinsip "Trisandi Gajah Kencana" pada waktu berkuasanya Patih Gajah Mada yang berhasil menguasai dunia sampai ke Mandagaskar.

Filosofi dan cara berorganisasi ini melalui Ilmu persilatan dan Kebudayaan dikenal di dunia Barat dengan nama The Holly Triangle/Le Triangle Sacre/Segitiga Keramat http://www.letrianglesacre.co.nr http://www.blacktrianglesilat.com yang berkembang-pesat dengan cabang-cabang Pendidikan Silat antara lain : Pencak Silat Harimau Minangkabau, Pencak Silat Beringin Sakti, Black Triangle Silat, Palero Silat, dll. The Holly triangle ini diciptakan dari ide Guru Besar Adityo Bambang Mataram. Reputasinya menggemparkan di lima benua dan tujuh lautan , dimana murid-muridnya tersebar luas dari ujung Amerika Latin Cuba, Eropa, Amerika Selatan sampai ke Afrika Barat dengan ditandai terbentuknya Komando Pasukan Khusus/Inti di Cuba yang terkenal dengan nama Seguridad Del Escado dari Komandan Fidel Castro , kemudian menyebar dan masuk ke Pasukan Khusus Perancis yang terkenal dengan nama The Green Barret ( Legiun Etranger ). Sampai ke Pantai Gading Afrika, Kamerun dan Ghana.

The Holly Triangle ini disegani  oleh seluruh Ilmu Bela Diri dari ujung ke ujung horizon dunia Barat . Sampai pada klimaksnya ditandai dengan ikut sertanya  King Allen Neoh sebagai Raja Borneo Utara, Sulu dan Mindanao sebagai Owner Asset Dinasty Mongolia Khubilai Khan yang diakui oleh United Nations dan Bank Dunia. King Allen Neoh bergabung dengan Guru Besar Persilatan dan Kebatinan Era Majapahit yaitu Adityo Bambang Mataram trah dari Kerajaan Majapahit dan Mataram. Kemudian diikuti dengan hadirnya simpatisan-simpatisan dari  China Daratan dan China Overseas serta Rusia dan Perancis. Kekuatan ini bergerak secara langsung maupun tidak langsung mengikutsertakan BIP 45 yang baru, sebagai poros yang penting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun