Suara Ebiet G Ade berlalu. Cici segera ingin mengulas lirik lagu tersebut. Pak dosen mengingatkan kepada Cici agar waktu pembahasan dipercepat. Komentar dari teman-temannya tidak perlu banyak diulas, begitu kata pak dosen.
"Baik, teman-teman. Lirik lagu Titip Rindu buat Ayah sangat mudah dicerna. Pelaku seorang laki-laki yang sangat rindu kepada ayahnya. Rindu untuk memetik padi."
Lampu warna hijau menyala tiga kali. Cici merasa kaget. Ulasan lirik lagu kedua belum ada yang menanggapi tetapi bel tanda waktu berakhir sudah terdengar. Sebenarnya ada rasa kecewa. Namun, waktulah yang membatasi kesempatan.
Pak dosen segera mengambil alih. Cici dipersilakan kembali ke tempat duduk. Dengan senyum tulus pak dosen menyampaikan informasi bahwa untuk presentasi berikutnya ada tantangan. Maksudnya, mahasiswa yang ingin tampil presentasi pada pertemuan mata kuliah Sastra berikutnya harus memenuhi tantangan yang ia berikan.
"Tantangannya apa, Pak?" tanya Yogi dengan lantang.
"Biasanya seorang pria dalam film-film drama atau cerita novel memberikan apa kepada kekasihnya untuk mengungkapkan rasa simpati atau cintanya?"
"Kado, Pak!" tutur Dirman nyaring.
"Perhiasan, Pak!" jawab Imah dengan lantang.
"Kalau dalam cerita film drama yang pernah saya tonton, ia memberikan sekuntum bunga, Pak!" ucap Cici.
"Ya. Bunga. Untuk yang akan tampil presentasi pada pertemuan mendatang, silakan mencari lirik lagu yang ada nama bunga di dalamnya atau bahkan judul lagu dengan nama bunga."
"Nama bunga apa saja, ya? " celetuk Ita lirih.