Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pleno Penetapan Presiden dan Wakil Presiden Lancar

1 Juli 2019   00:00 Diperbarui: 1 Juli 2019   00:42 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya dua keadaan ini, massa yang sepi dan terkesan tak lagi peduli dengan kisah lanjutan pilpres serta minimnya parpol yang akan duduk sebagai opisisi karena demi kursi untuk mereka sendiri, harus menjadi sinyalemen serius untuk seluruh anak bangsa ini.

Sinyalemen menurut KBBI adalah peringatan (pemberitahuan dan sebagainya) supaya waspada atau memperhatikan.

Khususnya pemerintah wajib waspada dan memperhatikan, terhadap kondisi sebagian massa (baca: rakyat) yang sudah terkesan antipati akibat kondisi pilpres yang membuat sakit hati.

Pemerintahpun juga jangan terburu senang, bila parpol-parpol bukan pendukung paslon 01, akan melakukan rekonsiliasi dan meninggalkan kursi oposisi. Bagaimana jalannya pemerintahan nanti (Periode 2019-2024) bila tak ada lagi parpol yang kritis dan menjadi filter untuk jalannya roda pemerintahan? Bagaimana juga bila massa/rakyat juga malas untuk bersikap kritis lagi?

Harus ada tindakan konkrit dan nyata usai sengketa, bagaimana caranya mewujudkan tidak ada lagi antara 01 dan 02, namun yang ada adalah persatuan Indonesia.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun