Mohon tunggu...
Sabaruddin Siregar,CA
Sabaruddin Siregar,CA Mohon Tunggu... -

Seorang akuntan profesional (11D18717) yang siap berkarya untuk Indonesia, Anggota Perindo dan Anggota Utama IAI Pusat, CEO KJA Jassmh & Partners, dan sekarang inhouse di Santini Group Corp #Lawyers : Agus Trenggono,SH (No. HP : 0818933345~IPHI) # No HP : 085350318399 ( Advisory Free )

Selanjutnya

Tutup

Money

Tantangan Besar Dunia Akuntansi di Era Digital

5 Oktober 2016   10:17 Diperbarui: 5 Oktober 2016   11:23 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia digital tidak hanya melahirkan peluang dan dan manfaat besar bagi publik dan kepentingan bisnis. Namun juga berimplikasi pada risiko kesinambungan usaha dan kredibilitas organisasi.

Setidaknya ada empat peran krusial Akuntan Profesional dalam mengawal perekonomian dan sektor bisnis di era digital. Sebagai pengambil keputusan, akuntan harus mengambil tanggungjawab

Dalam manajemen risiko, keputusan investasi IT dan manajemen rantai nilai (supply chain). Sebagai auditor, akuntan bertanggungjawab dalam audit pelaporan keuangan yang lebih baik dan cepat, dan berbagai jasa assurans lainnya.

Menurut Kirstin Gillon dari The Institute of Chartered Accountants In England And Wales (ICAEW), peran berikut adalah sebagai penasihat pengambilan keputusan bisnis, dan sebagai pengguna sistem digital, akuntan bertindak sebagai pengendali aplikasi, perangkat lunak, hingga pengawal proses dan people. Empat aspek itu diungkapkan Kirstin dalam Free PPL Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan ICAEW beberapa waktu lalu.

Menurutnya, risiko dan peluang teknologi perlu diidentifikasi dan dipahami dengan baik oleh kalangan profesi di tengah tren IT global, agar dunia bisnis dapat bertumbuh dengan aman dan optimal. Dalam perspektif peluang teknologi ada konsep big data dan analisa risiko sementara dalam perspektif risiko teknologi berkembang dinamikacyber security. “Kita harus dapat mendapatkan manfaat dari digital

informasi, atau kompetitor yang memperoleh keuntungan dari informasi berbasis IT tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, pesan penting dalam dunia digital bagi kalangan keprofesian yaitu bisnis seharusnya memang mempertimbangkan isucyber dalam setiap aktivitasnya. Bisnis juga perlu menyesuaikan sistem keamanan informasi mereka dalam era kemajuan teknologi. Yang tak kalah penting bisnis juga harus fokus pada informasi aset yang kritis dan kebanyakan bisnis tidak mengetahui hak-hak dasarnya dalam tatanan digital.

“Kita tidak dapat memperoleh atau melindungi semua data ataupun informasi pada waktu bersamaan, tapi kita dapat memperoleh dan melindungi informasi yang penting bila kita fokus,” ungkapnya.

Kirstin menambahkan organisasi berbasis cyber dapat berkembang dengan membangun tanggungjawab jelas dalam pelaksanaan dan pengamanan sistem IT, memperbaiki kesepahaman antara direksi dan spesialis IT, mengedepankan isu keamanan dalam pelaksanaan projek dan inovasi, keberadaan peta yang mengidentifikasi risiko dan data bisnis strategis serta partisipasi seluruh jaringan dalam membagikan

informasi yang digunakan antar lingkup industri.

Menurutnya direksi harus memiliki komitmen besar dalam mengeksekusi kemajuan perusahaan berbasis digital, dengan membangun kapasitas intelektual organisasi dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia, berbagi informasi, menyiapkan infrastruktur dan berpikir inovatif dalam menganalisa risiko rantai pasokan dan tuntutan konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun