Mohon tunggu...
Suhardi AlAnjiri
Suhardi AlAnjiri Mohon Tunggu... Guru - Semoga manfaat setiap apa yang diperbuat

Serius tapi santai, senang bercanda..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membangun Jembatan Ujung Murung Rp 300 M, Urgenkah?

5 November 2019   14:50 Diperbarui: 5 November 2019   17:15 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis berada di Pelabuhan KP3 Ujung Murung Kuala Kapuas.

Kuala Kapuas -Mulai kemarin rencana Pinjaman Dana Daerah Pemerintah Kabupaten Kapuas kepada pihak ke 3 sebesar Rp. 610 M kembali ramai di perbincangkan. Di jagat medsos terjadi perdebatan pendapat antara yang mendukung dan yang menolak. 

Hal ini ramai di perbincangkan di sebabkan 214 Kepala Desa dan 9 Lurah se Kabupaten Kapuas mendatangi Kantor DPRD Kapuas untuk meminta DPRD Kabupaten Kapuas agar memberikan penjelasan mengapa pengajuan  Pinjaman Dana Daerah Pemerintah Kabupaten Kapuas tersebut ditolak DPRD Kapuas melalui rapat paripurnya. 

Karena DPRD Kapuas ada kegiatan ke luar daerah maka hanya satu orang Anggota DPRD Kabupaten Kapuas yang menemui semua Kepala Desa dan Lurah tersebut. Kesepakatan dihasilkan akan diagendakan kembali pertemuan dengan DPRD Kabupaten Kapuas.


Perbincangan hangat dalam konteks partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah tentu hal ini sangat bagus. Sehingga membuka wacana yang transparan dan argumentatip dalam pembangunan menuju Kapuas yang lebih baik. Walau beda pendapat antar warga tentu tak masalah. Karena memang pembangunan itu perlu kesepakatan dan perlu dukungan sehingga yang berskala prioritas yang utama di bangun.


Di ketahui bahwa pada tanggal 30 Oktober 2019 yang lalu, DPRD Kabupaten Kapuas melalui rapat Paripurna menolak usulan pemerintah Kabupaten Kapuas untuk melalukan pimjaman dana daerah kepada PT  Sarana Multi Infrastruktur.  

Dari 40 Anggota DPRD Kapuas, 15 orang setuju dan 25 orang tidak setuju. Ketua DPRD Kapuas Ardiansyah menyatakan bahwa "Kalau pembanguan di Daerah Kabupaten Kapuas DPRD mendukung, namun soal pinjaman untuk sementara kita tolak" sebutnya.



Komentar Ketua DPRD Kapuas tersebut dapat dipahami bahwa Penjaman Dana Daerah tersebut boleh namun sementara nanti dulu. Pada saatnya tentu bisa dibuka kembali wacana tersebut. Itu pendapat saya sih. hehe


Dikutip dari laman berita Kalimanthana.Id Pemerintah Kabupaten Kapuas memohon persetujuan DPRD untuk melakukan pinjaman daerah sebesar Rp 610 miliar kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk membiayai pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.


Jembatan yang direncanakan untuk dibangun adalah Jembatan Ujung Murung Kuala Kapuas dengan biaya pembangunan diperlukankan sebesar Rp.300 miliar.


Sedangkan infrastuktur jalan yang direncanakan untuk dibangun adalah ruas Jalan Anjir Serapat-Palampai dengan anggaran Rp.80 miliar, kemudian ruas Jalan Pujon-Jangkang dengan anggaran Rp. 97 miliar. Lalu ada pula ruas Jalan Jangkang-Sei Hanyo dengan anggaran sebesar Rp.95 miliar dan pembangunan ruas Jalan Sei Hanyo-Tumbang Bukoi dengan anggaran sebesar Rp.38 miliar.


Dari beberapa peruntukan rencana pinjaman itu,  hanya Pembanguan Jembatan Ujung Murung -Mambulau yang menjadi tanda tanya dalam benak saya. Apakah hanya menggunakan dana sebesar itu..?, Apa urgensinya Jembatan Ujung Murung -Mambulau ini ? sehingga Pemkab Kapuas berencana ngutang untuk itu.

Dari sebuah selebaran yang beredar di medsos alasan pembangunan Jembatan Ujung Murung mempunyai fungsi strategis yaitu (a).Dapat meperpendek jarak tempuh dari 30 menit menjadi hanya lima menit dan tidak perlu lagi menggunakan ferry yang rawan kecelakaan., 

(b). Menyatukan Kota Kuala Kapuas dengan kawasan kota lama di kecamatan Kapuas Hilir, (c). Melayani seluruh masyarakat wilayah antara lain Kecamatan Kapuas Hilir, Kecamatan Bataguh,Kecamatan Bataguh, Kecamatan Tamban Catur, dan kecamatan Kapuas Kuala serta Kota Banjarmasin dan (d). Jembatan Ujung Murung ini menjadi salah satu objek pengembangan pariwisata di Kabupaten Kapuas.


Saat ini untuk menyeberang dari Kuala Kapuas ke Mambulau untuk  menuju Anjir Serapat, Kapuas Hilir dan dapat terus ke Banjarmasin atau ke Pulau Kupang  itu melaui 3 buah pelabuhan ferry. Ferry penyeberangan  ini khusus untuk pejalan kaki, sepeda dan sepeda motor. Kalo mobil lewat jembatan Pulau Petak yang jaraknya 15-25 menitlah memutar sedikit. 

Artinya untuk menyeberang masih bisa dilakukan dan tidak sama sekali terisolasi. Seandainya jembatan Pulau Petak ini tidak ada maka tentu jembatan Ujung Murung -- Mambulau tentu sangat urgen untuk dibangun.


Pembangunan infrastruktur yang lain masih banyak menanti. Seperti ruas jalan Mantangai-Timpah tentu juga dengan jembatannya, ruas Jalan Basarang-Batanjung juga dengan jembatannya, ruas jalan Pulau Petak -- Palingkau Seberang juga dengan jembatannya, semua juga menanti sebagaimana tindak lanjut di bangun. Eh jangan lupa juga jalan Alternatif Anjir Serapat Km 1 -- Km 9 juga sangat perlu lho. 

Sebab banyak korban nyawa di jalan Trans Kalimantan antara km 1 -- km 9 ini. Maka sangat perlu jalan alternatif seperti saat ini sudah mulai digarap dengan pembuatan badan jalan walau baru dari Km 9 sampai km 3 Anjir Serapat.


Belum lagi kalau saya boleh bicara tentang Pendidikan Keagamaan. Sampai saat ini pendidikan keagamaan atau madrasah belum tersentuh pembangunan. Banyak madrasah yang rusak namum belum mendapatkan uluran tangan oleh Pemerintah Kabuaten Kapuas. 

Di Kabupaten Kapuas ada ratusan Madrasah Ibtidaiyah dan puluhan Madrasah Tsanawiyah juga puluhan Pondok Pesantren tentu juga mengharapkan uluran tangan untuk pembanguan sarana prasarananya dari Pemerintah daerah Kabupaten Kapuas. 

Sebab sampai saat ini Madrasah dan Pondok Pesantren belum tersentuh secara serius. Sehingga tentu sangat diharapkan Pemerintah Kabupaten Kapuas membuat sekala prioritas dalam pembangunan.


Pada dasarnya saya bukan anti pada pinjaman dana daerah, silakan pemerintah Kabupaten Kapuas meminjam namun harus betul-betul pada hal yang urgensi pada saat ini. Semoga pada saatnya DPRD Kapuas menyetujui pinjaman yang memang betul-betul berpihak pada keurgensian dan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kapuas.


Keseimbangan pembangunan harus betul-betul dipikirkan, Pembangunan SDM untuk merawat Fasilitas yang di bangun. Sehebat apapun fasilitas yang dibangun tanpa di iringi oleh SDM yang unggul maka akan sia-sia fasilitas yang di bangun tersebut.


Semoga kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kapuas dapat terwujud sebagaimana yang kita harapkan.


Wallahu'alam.

Salam
SUHARDI AL ANJIRI
Warga Anjir Sarapat, Praktisi Pendidikan, Pengamat Sosial, Politik dan Pembangunan Daerah
Sektetaris Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Kapuas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun