Gambar gambar, foto foto, terpampang tersenyum, bersemangat. Berserak dipinggir-pinggir jalan, diperempatan jalan, di tikungan jalan, di atas jalan.
wajah wajah empati, wajah wajah berteriak tentang kejujuran yang akan lakukan. Wajah wajah berpose pahlawan, wajah wajah siap siaga berkuasa.
Wajah wajah bergambar.
wajah wajah siap membela rakyat yang tertindas, wajah wajah siap mengangkat rakyat yang terpinggirkan, wajah wajah yang siap memberi pencerahan rakyat yang terus menerus dibohongi.
Hai, rakyat-rakyat.Aku datang sebagai dewa penyelamat. Membawa angin segar untuk kita hirup bersama satu meja, satu hati, satu kebersamaan.
Aku wakilmu di khayangan sana. Akan kutampung semua yang kau keluhkan. Percayalah. Percayakan.
Sepanjang pagi, sepanjang hari, sepanjang malam mereka membisu berteriak-teriak.
Rakyat rakyat berlalu lalung sepanjang jalan sekilas memandang gambar gambar. Sekilas. Tanpa suara, tanpa komentar. Tak perlu tahu masa lalu, tak perlu membahas visi misi. seperti iklan bisnis lain, semrawut tinggi rendah, semua berebut paling terlihat, mengelilipi mata lelah. Langit menjadi tak indah. Rakyat rakyat berbisik, kau berani bayar, aku pilih kamu.
Kamu kamu penghianat rakyat, kami bosan berharap.
Kami telah membuang tentang kepercayaan padamu ke jurang yang kami sulit mengambilnya lagi.
menutuplah semua kuping.