Persiapan Pilkades di Desa Cipeucang tinggal tujuh hari lagi. Beberapa hari yang akan datang adalah masa kampanye bagi para calon Kades. Jatah waktu kampanye yang diberikan oleh Panitia Pilkades kepada dua calon Kades hanya empat hari. Seperti apa bentuk kampanye yang hendak dilakukan oleh kedua calon Kades perempuan tersebut? Tentu saja masing-masing calon, yakni: Ibu Hajah Masyuni dan Ibu Teni Haerani, telah mempersiapkan cara yang jitu untuk memikat simpati warga masyarakat desa Cipeucang. Apakah Ibu Hajah Masyuni, yang berprofesi sebagai bidan dan mempunyai klinik untuk tempat prakteknya sehari-hari lebih menitik beratkan program pelayanan kesehatan sebagai focus tugasnya selaku Kades? Apakah Ibu Teni Haerani yang seorang ibu rumah tangga dan istri Kepala desa Cipeucang saat ini akan memprioritaskan peningkatan peran perempuan di wilayahnya dalam mendorong pentingnya pendidikan bagi putra-putrinya, sehingga mau menunda usia nikah demi tercapainya pendidikan yang lebih tinggi? Sebagai calon Kepala Desa Cipeucang yang telah dipastikan merupakan Kepala Desa perempuan, maka semua program masyarakat tentu akan lebih bernuansa pada dunia perempuan yang lebih menekankan aspek ketelitian, kepekaan perasaan pada urusan domestic rumah tangga, tanggung jawab dan sikap menjaga amanah yang lebih besar, serta lebih bersemangat dalam menjalankan tugas dan kewajiban yang telah digariskan. Semua akan terjawab setelah salah satu dari kedua calon tersebut keluar sebagai peraih suara terbanyak , yang akan ditentukan dalam pemungutan suara pada hari Minggu, tanggal 24 Maret 2013 (seminggu yang akan datang). Perubahan-perubahan besar di wilayah Cileungsi dan desa Cipeucang akan terjadi dalam beberapa tahun mendatang. Pembangunan sarana komersial, pelebaran jalan utama, mobilitas penduduk yang semakin cepat, pertambahan jumlah pengembang perumahan seiring dengan pesatnya pertambahan penduduk yang datang untuk bertempat tinggal di wilayah pinggiran Cileungsi, serta semakin menyusutnya area persawahan akibat alih fungsi lahan. Peran Ibu Kades akan lebih teruji menanggapi semua perubahan besar tersebut. Bila Ibu Kades hanya diam saja, jarang bertatap muka dengan warga desa serta tidak mau bersikap dan bertindak nyata dalam dinamika perubahan tersebut, maka bisa dipastikan warga desa Cipeucang hanya akan menjadi obyek atau penonton pasif, bahkan malah menjadi korban yang dirugikan. Saya selaku penduduk warga Cipeucang yang diminta untuk menjadi anggota panitia Pilkades merasa berkewajiban untuk menyukseskan hajat pesta demokrasi desa Cipeucang itu dengan cara mengikuti tugas-tugas dan aturan main yang telah ditetapkan oleh Ketua dan Lembaga BPD. Wujud kesetiaan seluruh anggota panitai pada tugas adalah kerja bakti bersama guna mempersiapkan lapangan tempat pemungutan suara yang terletak di Rt 12/ Rw 02, pagi hari tadi. Kami bersama-sama membersihkan ilalang dengan alat potong rumput dan golok. Cuaca Minggu pagi tadi terasa sangat nyaman dan hangat. Mentari bersinar cerah menghangatkan tubuh-tubuh kami, sehingga tubuh kami mandi peluh keringat. Baru kali ini saya melihat satu ekor ular berkulit hitam sepanjang limapuluh centimeter yang tiba-tiba keluar dari tanah yang saya cangkul saat meratakan gundukan tanah di tengah lapangan, pergi menjauh. Saya juga merasakan kondisi fisik yang sangat bugar, setelah berbulan-bulan tidak pernah mencangkul sebagai bagian dari kegiatan bersih-bersih kerja bakti lingkungan. [caption id="attachment_242908" align="alignnone" width="640" caption="Rekan saya beraksi membabat ilalang."][/caption] [caption id="attachment_242909" align="alignnone" width="640" caption="Para anggota panitia beramah-tamah sebelum mulai bekerja."]