Mohon tunggu...
Sholehudin A Aziz
Sholehudin A Aziz Mohon Tunggu... Dosen - Seorang yang ingin selalu bahagia dengan hal hal kecil dan ingin menjadi pribadi yang bermanfaat untuk siapapun

Perjalanan hidupku tak ubahnya seperti aliran air yang mengikuti Alur Sungai. Cita-citaku hanya satu jadikan aku orang yang bermanfaat bagi orang lain. Maju Terus Pantang Mundur. Jangan Bosan Jadi Orang baik. Be The Best.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kini Aku Punya Rumah Berkat Bank Syariah

10 April 2016   07:48 Diperbarui: 14 Juni 2016   12:42 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(QS. 14:7)Kutipan ayat di atas sengaja saya tampilkan agar saya senantiasa bersyukur atas semua limpahan rejeki dan karuni yang telah diberikan Allah Swt untuk saya dan keluarga. Sungguh luar biasa nikmat yang telah diberikan Allah Swt kepada saya, Salah satunya adalah rumah mungil, dengan luas 120 m dan luas bangunan 100 m. Bagi saya rumah kecil ini adalah surga terindah, tempat berteduhnya seluruh keluarga dalam mengarungi kehidupan duniawi yang indah ini.

Anda tahu dari mana saya bisa membeli rumah ini? Semua ini berkat “PEMBIAYAAN DARI BANK SYARIAH” TAHUN 2008 LALU. Kala itu, di tengah situasi sulit, kuberanikan diri untuk mengambil pembiayaan rumah melalui salah satu bank syariah. Tak pernah terbayang sebelumnya saya bisa memiliki rumah di Jakarta (dengan tingkat kesulitan tinggi baik harga dan kemampuan kita). Sungguh semua itu BERKAT PEMBIAYAAN DARI BANK SYARIAH yang berkeadilan dan tidak memberatkan. Kala itu, PROSESNYA SANGAT MUDAH, apalagi CICILANNYA RINGAN dibandingkan dengan bank konvensional dengan cicilan FIX FLATE sepanjang tahun. Tak terasa kurang 2 tahun lagi, insyallah akan lunas.

Sebagai rasa syukur atas nikmat Allah kala itu, saya sempat men[caption caption="Rumahku - Dokumen Pribadi"][/caption]uliskan testimoni pengalaman saya seperti dibawah ini agar bisa menjadi manfaat bagi yang lain. Terbukti dengan sharing pengalaman saya ini, banyak kawan yang akhirnya mengikuti jejak saya bekerjasama dengan bank syariah untuk pembiayaan rumah mereka.

Inilah tulisan (lama) saya perihal testimoni pembiayaan rumah melalui bank syariah kala itu.

Memiliki sebuah rumah pribadi di Jakarta bagi siapapun termasuk saya adalah suatu kebanggaan tersendiri yang tak terkirakan. Namun tidaklah mudah merealisasikannya! Apalagi di tengah melonjaknya harga rumah dan kesulitan keuangan bila harus membelinya secara tunai. Ditengah kesulitan diatas ternyata masih ada “jalan lain” dan merupakan alternative satu-satunya untuk ditempuh yaitu dengan system kredit melalui jasa-jasa perbankan yang ada.

Pilihannya hanya ada 2 yaitu mengambil kredit perumahan rakyat atau dikenal dengan KPR melalui jasa perbankan konvensional dan syariah. Sekarang terserah kita mau mengambil yang mana? Yang pasti, berbagai fasilitas kredit yang ada dari berbagai bank konvensional dan syariah masing-masing memiliki keunggulan tersendiri. Fasilitas kredit perumahan yang ideal dicari setiap orang adalah yang murah, mudah dan terjangkau.

Petualangan mencari skema kredit perumahan yang ideal diatas sungguh melelahkan karena banyaknya alternative pilihannya. Perlu energi khusus untuk bisa membandingkan masing-masing pola pembiayaan dari setiap bank baik bank konvensional maupun syariah demi mendapatkan skema kredit terbaik

Hampir setahun saya berupaya mencari skema kredit perumahan terbaik dan akhirnya pilihan saya jatuh ke Bank syariah (bank Muamalat). Mengapa harus ke perbankan syariah dan tidak ke perbankan konvensional? Berdasarkan pengalaman penulis, Mayoritas perbankan konvensional menawarkan skema kredit berbasis bunga, dimana bila diteliti lebih jauh mempunyai potensi kenaikan bunga cicilan yang tidak fix alias tergantung suku bunga berjalan kala itu. Sebagai konsekuensinya – berdasarkan testimony beberapa kawan yang mengambil kredit di bank konvensional – seringkali jumlah cicilan per bulan yang harus disetor ke bank naik tanpa sepengetahuan nasabahnya. “Paling-paling tetap, namun sangat jarang atau bahkan tidak ada yang mengalami penurunan, yang ada malah kenaikan. Itupun kadangkala tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada para nasabah”.

Sementara itu untuk perbankan syariah, realitasnya memang tidak berbasis bunga, cicilannya tetap, dan tidak terlalu sulit prosesnya. Seluruh proses dari awal pengajuan hingga diterimanya pengajuan kredit yang saya minta, berjalan lancar dan tidak menemui hambatan berarti.

Dan akhirnya cita-cita saya memiliki rumah idaman bersama keluarga tercapai sudah…alhamdulillah. Yang membuat saya lebih bahagia lagi, ternyata banyak kawan-kawan saya yang sudah terlanjur mengambil skema kredit di perbankan konvesional merasa “salah pilih”. Mereka beralasan, cicilan perbulan yang harus ditunaikannya terlalu besar, apalagi dengan cicilan yang tidak fix. Mereka sungguh menyesal dan berniat untuk memindahkan skema kreditnya ke perbankan syariah (Muamalat).

Saya berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang memiliki cita-cita memiliki rumah idaman namun belum memiliki dana tunai yang cukup…….skema kredit kepemilikan rumah melalui perbankan syariah bisa jadi alternative terbaiknya. Skema ini lebih lebih jelas akadnya, murah dan mudah prosesnya. Terima kasih Perbankan syariah terutama bank muamalat yang sudah membantu merealisasikan cita-cita saya. Semoga bisa bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun