Mohon tunggu...
Shanan Asyi
Shanan Asyi Mohon Tunggu... Dokter -

Seorang dokter umum sekaligus penulis jurnal kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kisah Perjalan Umrah (Last part)

21 November 2012   17:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:54 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhirnya waktu berpisah dengan Mekkah pun tiba. Tujuan selanjutnya adalah Jeddah dengan bandara King Abdul Azisnya. Hari itu kami berangkat dari mekkah jam 7 pagi. Sebelum berangkat terlebih dahulu kami melakukan tawaf terakhir yaitu tawaf wada’ atau tawaw perpisahan. Setelah tawaf langsung saja bus menuju kota Jeddah, perjalan ke Jeddah tidak terlalu lama lebih kurang 1 jam. Di kota jeddah saya melihat banyak sekali foto-foto raja Arab yaitu king Abdullah disana. Sangat berbeda dengan di Indonesia yang ada lambag partai bertebaran dimana-mana.Kota jeddah merupakan kota International yang dapat dimasuki oleh orang kafir. Kondisi kota jeddah berbeda dengan Mekkah dan Madinah yang banyak sekali pasir, kota jeddah sedikit lebih modern. Kalau dilihat-lihat kota jeddah sedikit di atas kota Kuala Lumpur.

Pertama-tama di Jeddah kami mengunjungi pusat belanja di Jeddah yaitu Cornix. Kira-kira itu tanah abangnya atau block Mnya jeddah. Disana banyak sekali pedagang yang berasal dari Indonesia. Nama tokonyapun berasal dari bahasa Indonesia dan makanan-makanannya semuanya khas Indonesia. Disana juga murah meriah bahkan kita bisa menawar hingga setengah harga. Selain dari toko-toko selain cornix di Jeddah juga terdapat mall-mall sekelas grand indonesia dan Grand Plaza. Mall-mall kelas atas dengan harga kelas atas pula. Di mall tersebutlah baru tampak orang Arab yang menggunakan pakaian biasa untuk berpergian. Di mall tersebut jugalah saya baru tau kalau dibalik ubah hitam wanita Arab didalamnya mereka malah menggunakan pakaian modern seperti t-shirt dan jeans, tapi tetap saja di tutup dengan jubah atau gamis hitam tersebut. Hal lainnya lagi walaupun itu adalah mall modern, mall tersebut tetap tutup ketika adzan berkumandang dan akan dibuka lagi ketika shalat telah usai.

Setelah berjalan-jalan di jeddah akhirnya kami melewati laut merah. Laut merah yang kalau dari dekat pantai sih tidaak terlalu tampak warna merahnya. Tapi kalau sudah ditengah-tengah lautnya baru tampak warna merahnya. Hal ini disebabkan oleh banyakanya ganggang merah yang hidup disana. Di pantai laut merah tersebut juga terdapat Mesjid Apung. Esjid yang terapung di laut ini tidak betul2 terapung, hanya terlihat seperti terapung. Mesjid ini memiliki tiang yang turun hingga ke dasar laut sebagai pondasinya. Disini juga banyak pedagang dari Indonesia. Sedikit cerita ketika saya sedang berbelanja di sekitaran mesjid apung terlihat ibu-ibu sedang menjual sekilas terlihat seperti orang Arab. Tiba-tiba dia berbicara di telepon dengan siapa gitu. Eh malah bahasa sunda yang keluar. Hahaha. Di mesjid apung ini saya melaksanakan shlat jum’at.

Setelah selesai shalat jum’at jamaah langsung kembali ke bus dan langsung menuju bandara International king Abdul Azis. Setelah ketibaan disana untuk masuk kedal bandara juga memakan waktu yang cukup lama sehingga kami semua harus dibakar dulu di luar bandar oleh panas yang terik. Setelah kira2 dua jam baru kami semua dapat masuk dan beristirahati di dalam bandara, padahal itu dalam bandara tapi kamimalah tidur-tiduran di lantainya. Sekitar 2 jam kemudian baru menaiki pesawat, menuju jakarta, lalu menuju Aceh Allahuakbar.

Demikian lah kisah umrah yang penulis alami dan apa yang penulis alami ini benar-benar hal yang nyata yang dialami seingat penulis. Keluarbiasaan 10 hari di tanah Arab di bulan ramadhan betul-betul undangan tak terkira darinya. Semoga bagi pembaca yang membaca kisah ini diberkahis semua oleh Allah ta’ala, dan diberikan umur panjang dan dapat pergi juga ke Baitullah aamin. Akhir kata Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
add my twitter: @shanan4read my Novel http://www.mediafire.com/?74frgepiyj8pc6x

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun