Mohon tunggu...
Parsaoran Silalahi
Parsaoran Silalahi Mohon Tunggu... Staff Pengajar -

Salam 3 jari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Berfikir Dua Kali untuk Kuliah di Perancis

4 Oktober 2014   11:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:26 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412371916933667237

Saya tidak sangka seindah sekarang, saya sampai di Perancis pada tanggal 13 Oktober 2013 yang lalu, dengan semangat empat lima saya yakin akan menjadi lebih baik. Awal yang indah memang sangat menentukan, setelah diantarkan oleh saudara dan sigadis idaman ke bandara Sukarno-Hatta, maka resmilah aku akan memulai kehidupan baru di perancis.

Awalnya memang terasa sulit tetapi kesininya kok semua mudah saja. Oh ya, aku mau kilas balik sedikit tentang perjalananku dari Indonesia ke paris. Pesawatku dari Jakarta ke Doha kemudian dari Doha ke Paris. Disaat perjalanan dari Jakarta ke Doha aku baru tahu kalau bahasa inggrisku jelek, yah maklum saja, karena aku hanya mempersiapkan bahasa perancis untuk melanjut S3 nya. Jadi, walaupun pramugari tidak mengerti bahasa inggrisku aku tetap bicara sambil dibantu oleh gerakan tangan. Waktu di Doha aku ketemu mahasiswa indonesia yang sombongnya minta ampun, mereka tidak mau aku buntuti, padahal aku buntuti karena aku takut tersesat di bandara Doha qatar, untung aku masih beruntung, akhirnya aku menemukan tempat dimana aku harus menunggu pesawaktu ke paris. Maklum, baru pertama kali terbang ke luar negeri. Pengalaman yang lebih seru lagi adalah saat pesawat mau berangkat ke paris, aku dengar bule bule berbahasa perancis, dan langsung aku nimbrung bicara dengan bahasa perancis logat batak. Yah, hasilnya gak jelek-jelek amatlah, karena sudah lulus DELF B2. hehehehe sombong.

Apa yang alami setelah sampai di paris tak seburuk yang aku perkirakan saat masih di pesawat. Setelah  tiba di kota romantis ini, aku dijemput oleh profesorku ke bandara, dan mengajakku keliling kota paris. Dia menunjukkan menara eiffel dan aku langsung ambil HP dari kantong (foto deh). Wahhhh sesuatu yang tidak pernah saya cita-citakan sebelumnya, rupanya bisa juga sampai di paris, saya mau juga berbulan madu di paris kalo ada yang biayain. Setelah puas keliling paris, profku menunjukkan kantor kami dan dimana ruangan kerjaku serta menjelaskan jam kerja dll, kemudian saya diantarkan ke kos-kosan yang sudah disiapkan oleh prof saya. Senangnya gak terbayangkan, saya tinggal di kos ini selama 6 bulan tanpa bayar apapun, alias gratis. alangkah senang hatiku (tabungan makin tebal).

Hari tersedih yang pertama aku alami adalah hari pertama kerja,  aku nyasar dan tidak tau dimana bangunan kantorku, dan setelah satu jam keliling baru aku bertanya pada orang dan akhirnya aku pun menemukannya.  Hal kedua yang terburuk adalah seminggu hidup tanpa ada jaringan internet dan tidak ada teman yang bisa di hubungi. saat itulah yang membuat saya sempat menyesal datang ke perancis. Selebihnya semua terasa indah.

Setelah satu tahun di perancis banyak hal yang aku lakukan sehingga serasa tidak ingin pulang ke indonesia. setahun di perancis bobot badanku naik 12 kg... artinya sebulan naik 1kg. Aku juga gak nyangka bisa segemuk sekarang, dari 54 kg menjadi 66 kg.

1. Bonapasogit perancis

Organisasi ini adalah perkumpulan orang batak yang menikah dengan orang perancis atau orang batak yang  tinggal menetap di perancis. Aku ikut perkumpulan orang batak pertama kali pada bulan November 2013. orang-orangnya baik banget,,, setiap minggu pasti ada yang undang makan kerumahnya. ya saya sih terima-terima saja, sambil mengurangi pengeluaran untuk makan. yang ngundang juga selalu menyediakan makanan yang enak enak. Diperkumpulan ini saya tetap bisa merasakan masakan khas indonesia, terutama juga makanan khas batak, karena setiap kali ada anggota perkumpulan ini yang pulang ke indonesia, pasti mereka membawa bumbu masakan yang  khas. yang lebih menarik di perkumpulan ini adalah adanya biro jodoh... hehehehe, ada yang cari menantu, ada yang cari bule campuran batak-Perancis dan lainnya. Kalau mau cari bule batak silahkan hubungi saya (hehehe promosi).

2. Naposobulung Perancis

Nah, perkumpulan ini adalah perkumpulan anak muda batak yang ada di perancis. bukan hanya mahasiswa saja, tetapi anak muda yang sedang bekerja di perancis, dan juga anak muda setengah batak setengah jawa (peranakan jawa batak) bahkan setengah batak setengah bule. Kami, Naposobulung perancis pertama kali unjuk gigi pada saat pesta Bonataon Bonapasogit Perancis pada bulan Maret kemarin, yang diadakan di Balai Budaya di KBRI paris, kami memainkan drama cinta antara Luhut dan tiur yang berjudul " jarak cinta antara Paris dan Samosir". tidak disangka dan tidak diduga acara  ini berjalan sangat lancar, dan semua orang terhibur oleh drama ini. Kami anak muda batak juga sekarang tetap berkumpul minimum sekali sebulan. Sekarang, bahkan sudah ada anggota yang menikah dengan bule perancis.

3. OMK-Perancis

Nah, ini dia yang paling menarik. OMK adalah singkatan dari Orang Muda Katolik. Setiap sabtu atau minggu kami berkumpul untuk berlatih bernyanyi dan bermusik. karena aktif di kumpulan ini maka saya dihibahkan sebuah  gitar oleh para Pastor. Kami akan mengiringi Ibadah misa katolik yang diadakan sekali sebulan di Paris. kami juga sering mengadakan piknik bersama. di paris, sudah tak terhitung taman yang sudah  kami jalani untuk piknik dan BBQ an. Di OMK ini kita juga dibina oleh para Pastor yang juga sedang kuliah juga di paris. bahkan selalu ada dari antara Pastor ini yang mendampingi kegiatan OMK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun