Mohon tunggu...
Santi Titik Lestari
Santi Titik Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Mari menulis!!

Menulis untuk mengawetkan ide dan berbagi ....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Day Care" Penting, Orangtua Lebih Penting

14 September 2019   12:13 Diperbarui: 15 September 2019   13:22 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: yourtherapysource.com

Salah satu cara untuk menunjukkan kepada anak bahwa kita sebagai orangtua mengasihi mereka, dan kita pun juga bersahabat dengan teman-teman mereka (guru/bunda dan teman-teman kecil lainnya) adalah dengan mendukung (menghadiri) ketika anak pentas menyanyi, menari, atau merayakan ulang tahunnya bersama teman-temannya.

Datanglah ke acara-acara penting mereka! Acara-acara penting ini tidak setiap hari, bahkan ada yang hanya setahun sekali. Datanglah! Hati anak akan sangat senang ketika dia berada di atas panggung dan bisa melihat orangtua mereka tersenyum mendukungnya.

Cara lain adalah dengan memberikan waktu untuk bermain bersama ketika di rumah. Pergi bersama keluarga ketika liburan. Dan, yang paling sederhana untuk dilakukan, tetapi kemungkinan menjadi yang paling sulit adalah tidak memegang HP ketika anak mengajak bicara atau bertanya sesuatu.

Orangtua Wajib Mengisi Hidup Anak
Jadi, apa pun alasan kita memasukkan anak ke Day Care, marilah kita tetap mengupayakan yang terbaik bagi anak supaya kepenuhan akan perhatian dan pendidikan bisa terwujud.

Bagi orangtua, banyak hal memang terasa penting dan harus dikerjakan, apalagi jika menyangkut pekerjaan atau bisnis, bahkan kadang dirasa lebih penting daripada mengobrol dengan anak. Namun, kehidupan anak lebih penting. Anak membutuhkan bekal-bekal baik untuk melanjutkan kehidupannya pada hari-hari mendatang.

Siapa yang memberikan bekal-bekal baik itu? Yang terutama ya kita, orangtua. Kalau orangtua tidak memberi bekal/mengisi hidup anak dengan baik, ya pastilah hidup anak akan diisi oleh hal-hal yang lain yang tidak jelas baik-buruknya karena filter penerimaan anak saat itu masih dalam taraf "saya suka atau tidak suka".

Jika anak suka, anak akan terima, hafalkan, ucapkan, dan lakukan. Bagaimana jika yang diterima itu hal yang tidak baik? Mari kita sebagai orangtua tetap menjadi orangtua yang baik, yang bertanggung jawab, dan terus mengarahkan anak-anak kita ke jalan yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun