Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan. Telemedicine 085-77777-2765

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Telon Lang Plus: Aman dan Efektif Cegah 6 Penyakit Berbahaya Akibat Gigitan Nyamuk

21 Juni 2017   14:37 Diperbarui: 13 Juli 2017   14:52 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Telon Lang Plus: Aman dan Efektif  Cegah 6 Penyakit Berbahaya Akibat Gigitan Nyamuk

Setiap saat setiap masyarakat di daerah tropis seperti Indonesia tidak terlepas dari gangguan gigitan nyamuk. Biasanya habitat nyamuk ini akan meningkat dalam keadaan lingkungan dan musim tertentu. Meski pada umumnya gigitan nyamuk tidak berbahaya tetapi sangat menjengkelkan dan mengganggu. Tetapi jangandiremehkan sebagian gigitan nyamuk bisa mengakibatkan gangguan penyakit yang berbahaya seperti Demam Berdarah Dengue, Japanese Ensephaalitis, Malaria, Cikunghunya,Zika, Virus West Nil bahkan Ensefalitis atau radang otak. Pencegahan penyakit akibat gigitan nyamuk sangat beragam. Tetapi pencegahan yang murah, praktis dan efektif adalah pemberian obat oles anti nyamuk. Pemilihan obat oles anti nyamuk Telon Lang Plus tampaknya akan menjadi pilihan utama para klinisi atau orangtua karena kenyamanan, efektifitas dan keamanannya bagi tubuh manusia khususnya anak anak. 

Nyamuk yang terdiri dari 35 genera dari 2700 spesies mempunyai karakteristik yang unik.  Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk proboscis panjang untuk menembus kulit binatang atau manusia untuk mengisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur. Tetapi karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein, sehingga nyamuk betina perlu mengisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk mendapatkannya dengan mencari makan pada mahluk berdarah panas termasuk burung,kuda, dan manusia. Ketika nyamuk menggigit hewan atau orang yang terinfeksi dan kemudian menggigit manusia akan dapat menularkan penyakit tersebut melalui airliurnya.  

Nyamuk sangat hebat dalam menemukan mangsanya secara tepat hanya dengan melihat gerakan, panas tubuh, dan bau tubuh. Sewaktu hinggap di tubuh nyamuk menempelkan mulutnya yang seperti pisau akan merobek kulit korban majumundur hingga menemukan urat darah untuk dihisap. Hal yang terjadi itu sangat cepat tetapi sebenarnya prosesnya rumit seperti dokter ahli bedah yang membelah pembuluh darah dengan cermat dan memsukkan obat ke dalamnya. 

Dalam proses penggigitan itu, nyamuk mengeluarkan air liur yang mengandung antikoagulan untuk mencegah darah korban agar membeku. Air liur nyamuk yang tertinggal dikulit korban bukan hanya bisa menimbulkan penyakit berbahaya tetapi akan merangsang tubuh layaknya ada benda asing sehingga menimbulkan gatal dankemerahan.

Pada umumnya nyamuk hidup selama2 sampai 3 bulan. Kebanyakan akan mati atau hibernate ketika suhu turun dibawah 50 derajat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Research Center for Climate Change University of Indonesia (RCCC UI) dan Kementerian Kesehatan tentang Kajian Kerentanan Akibat Perubahan Iklim Pada Penyakit DBD dan Malaria menyebutkan terdapat kenaikan suhu 2 - 2,5 derajat celcius pada tahun 2100 dengan kenaikan per dekade mencapai 0,2 derajat celcius. Kenaikan suhu tersebut dapat menyebabkan perubahan pula pada nyamuk penyebar penyakit DBD dan Malaria. 

Kenaikan suhu dapat membuat rata-rata kehidupan nyamuk menjadi lebih pendek, namun frekuensi makannya lebih sering dan menjadi lebih ganas menggigit manusia.Tak hanya nyamuk yang semakin lapar dan ganas, permasalahan pemanasan global yang terjadi di Indonesia juga membuat ukuran nyamuk menjadi lebih kecil dari ukuran normal. Sehingga nyamuk pun menjadi lebih cepat dan lebih agresif dalam menularkan penyakit. Perubahan fenomena tersebut dapat menimbulkan risiko penularan menjadi 3 kali lipat lebih tinggi, Kondisi itu akan diperparah saat muncul musim hujan. 

Musim hujan akan membuat genangan air semakin banyak dan membuat sarang nyamuk dan populasi nyamuk meningkat. Kondisi ekosistem tersebut secara umum membuat populasi nyamuk semakin meningkat pesat, semakin ganas dan lebih agresif dalam menularkan penyakit. Apalagi saat ini penyakit akibat gigitan nyamuk semakin meningkat pesat dan semkin banyak penyakit yang dapat ditimbulkannya. Saat ini terdapat 6 penyakit berbahaya akibat gigitan nyamuk menjadipermasalahan serius bagi kesehatan manusia. Hampir semua penyakit akibat gigitan nyamu memiliki gejala yang hampir sama yaitu demam,  nyeri kepala, nyeri badan, kemerahan pada tubuh.

Penyakit berbahaya akibat gigitan nyamuk yang paling dikawatirkan adalah Demam Berdarah Dengue. Penyakit gigitan nyamuk ini masih merupakan penyakit endemis atau masih banyak ditemui di Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit yang bisa mengancam nyawa dan paling ditakuti orangtua. Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. 

Penyakit lainnya adalah Virus West Nil. Kebanyakan orang yangmendapatkan virus West Nile gejalanya ringan atau tidak memiliki gejala apapun. Sekitar 1 dari 5 penderita akan mengalami demam dan gejala flu lainnya. Beberapa orang mendapatkan infeksi yang lebih serius menganggu susunan saraf pusat seperti edema serebri (otak bengkak), ensefalitis atau meningitis. Beberapa kasus dari penyakit tersebut dapat mengancam jiwa. 

Penyakit yang dapat diebabkan karena gigitan nyamuk lainnya adalah Japanese Encephalitis (JE). Infeksi otalyang disebabkan flavivirus yang berhubungan dengan demam berdarah, demam kuning dan virus West Nile. Virus ini menyebar pada manusia melalui gigitan nyamuk.Japanese Encephalitis adalah penyebab utama virus ensefalitis virus di negara-negara Asia. Seperti yang diungkapkan oleh WHO, Japanese Encephalitismencapai sekitar 68.000 kasus klinis setiap tahun. Sekitar 24 negara di wilayahAsia Tenggara dan Pasifik Barat memiliki risiko tinggi Japanese Encephalitis. Hingga saat ini belum ada obat yang ditemukan untuk menyembuhkan penyakit ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun