[caption id="attachment_305645" align="aligncenter" width="300" caption="Tri Rismaharini (http://cahayareformasi.com)"][/caption]
Sederhana, Keibuan namun tegas itulah kesan pertama ketika memandang wajah walikota Surabaya ini. Lulusan S2 jurusan arsitektur dari ITS ini dilantik menjadi walikota Surabaya sejak tanggal 28 September 2010. Sebelum menjadi Walikota, Risma menjabat sebagai kepala dinas pertamanan kota Surabaya dan melakukan banyak terobosan baru yang menghadiahkan Surabaya dengan banyak sekali penghargaan, baik Nasional maupun Internasional.
Walikota perempuan pertama di Jawa Timur ini juga merupakan salah satu kandidat walikota terbaik dunia bersama Joko Widodo yang ketika itu masih menjabat sebagai walikota Solo. Namun sepertinya Jokowi lebih popular di mata masyarakat, karena hampir semua media menyorotnya semenjak mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta yang belakangan dimenangkannya bersama wakilnya Ahok. Sementara Risma sendiri lebih memilih menjadi Walikota ‘saja’ tanpa memikirkan langkah yang lebih besar menuju kursi Gubernur atau bahkan Presiden.
Surabaya memang seperti anak yang menemukan ibu yang telaten merawat dan mengembangkannya. Hal ini terbukti dengan jiwa kepemimpinan Risma yang sangat tegas dan bijaksana. Maka Surabaya menjadi kota berprestasi sejak dipimpin olehnya, sebut saja piala Adipura 2011-2013 kategori kota metropolitan, Future Government Awards 2013 di 2 bidang sekaligus yaitu data center dan inklusi digital menyisihkan 800 kota di seluruh Asia-Pasifik, kota paling berhasil dalam pengelolaan lingkunganversi citynet tahun 2012 dan yang paling baru adalah
Risma sendiri menjadi angin segar di tengah krisisnya pemimpin bangsa yang mau bekerja untuk negara secara jujur. Mengutip dari wawancara Risma dalam seminar yang diadakan Guru besar Universitas Indonesia Jumat (29/11/2013) Risma menceritakan bagaimana Ia memimpin Surabaya dengan pengaplikasian secara langsung tanpa menunda-nunda. Walikota hebat ini juga memimpikan Surabaya menjadi kota agriwisata dengan kata lain menghijaukan Surabaya yang memang sudah asri semenjak masa jabatannya. Selain itu Ia menjadi walikota Surabaya yang berhasil menutup 3 dari 5 ‘dolly’ di Surabaya, dan berjanji akan menutup semuanya. Dalam seminar tersebut wanita yang sudah berumur 52 tahun ini juga menyebutkan sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan politik dan bahkan tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden.Seperti yang kita tahu banyak survey yang memasukkan nama beliau dalam calon kandidat presiden, bahkan Ia juga diundang dalam konvensi partai Demokrat yang secara tegas ditolaknya.
Sosok beliaulah yang mungkin paling diharapkan rakyat ini. Sosok pemimpin yang tidak serakah dan mempolitikkan semua hal. Sosok yang rendah hati namun bekerja dengan hati. Semoga saja beliau tetap demikian dan tidak tergoda akan politik kotor. Tak lupa, semoga pemimpin lain mampu meneladani sosok walikota impian ini.
video Ibu Risma saat seminar di Univ. Indonesia
http://www.youtube.com/watch?v=N0Ro0VwBldU