Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengenang Keikhlasan dari Kepribadian Seseorang

29 Mei 2018   15:01 Diperbarui: 29 Mei 2018   15:13 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bulan Ramadan yang penuh rahmah ini ada keinginan untuk kembali bertemu dengan seorang guru yang menginspirasi. Terakhir bertemu karena hanya tatap muka tanpa berbicara panjang lebar. Kehiduupannya kini pun tak pernah ada yang berubah.

Sebutlah namanya ustadz IA (singkatan namanya), yang bertemu pertama kali denganku ketika saat masa aku sekolah SMA. Bertemu dirinya saat acara rohis SMA dengan rihlahnya.

Dengan kekuasaan sang Ilahi, bulan Ramadan ini penuh dengan aneka hiasan ibadah. Begitupun yang kukenang tenang dirinya sang ustadz IA yang beribadah tanpa kenal mengeluh. Ibadah yang sering kuketahui yaitu ketawadhuannya.

Saat di Ramadan diperlukan banyak berinfaq, dirinya pun terus berinfaq. Kisahnya saat berinfaq ini yaitu untuk membantu seseorang yang kekurangan. Di lain sisi kehidupan ustadz IA juga sedang kekurangan. Namun, karena ustadz IA merasakan dirinya masih berlebihan makanya dirinya memberikan bantuan untuk seseorang yang membutuhkan tersebut. 

Namun, saat menjelang Idul fitri, di saat yang lainnya membeli baju dan aneka kue untuk lebaran, ustadz ini dengan ketawadhuannya tidak bisa membelinya. Namun, diketahui oleh teman bahwa ustadz ini sangat membutuhkan bantuan akhirnya bantuan pun diberikan kepada ustadz IA.

Dalam berinfaq ia lebih sering melakukan keikhlasan untuk orang yang benar membutuhkan meskipun dirinya sebenarnya lebih membutuhkan. Disinilah, saat mengenang dirinya rasanya mata ini akan keluar cairan bening.

Bukan hanya itu saja, dalam kondisi lain ustadz IA terus berusaha untuk berdakwah kemana saja. Disaat yang lain memiliki kendaraan, namun usutadz IA tetap setia dengan berjalan kaki. Keringkihan dirinya yang sering sakit juga tidak menyurutkan langkahnya untuk berdakwah kepada orang lain, baik itu melalui tabligh di masjid, ataupun mengisi pengajian di majlis taklim, bahkan di sekolah ataupun di kampus beliau pun setia untuk megisi pengajian. Niatnya bukan untuk mencari penghasilan dari ceramah namun niatnya ikhlas. Ada yang memberikan honor dan banyak juga yang tidak memberikan honor bahkan untuk uang transportasi kepadanya.

Keikhlasan dirinya ini benar-benar terasakan dan terngiang selalu di sanubariku. Bahkan, dalam kesibukan di bulan Ramadan hari ini, ingin rasanya kubertemu dan bercengkerama kembali dengan ustadz IA. Semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dari Allah..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun