Mohon tunggu...
RAHARDI WIDODO
RAHARDI WIDODO Mohon Tunggu... -

karyawan swasta,pecinta musik,bola mania,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu, Maaf Aku Tak Bisa Pulang

11 Mei 2013   11:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:45 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mendung Tebal Selimuti Langit Malam Itu

Sang Rembulan Entah Kemana

MungkinIa Sembunyi Malu-Malu

Gemuruh Hujan Terdengar Dari Kejauhan

Tampak Mulai Berjatuhan

Sementara Dingin Mulai Menusuk Tulang

Usik lelap tidurku, Usir Kantukku

Dan Aku Pun Terjaga

Tersadar Dari Mimpi Yang Teramat Panjang

Lalu Duduk Termenung Di Sudut Kamar

Terbayang Sosok Yang Ku Rindukan

KiniIa Tergolek Lemas Di Rumah Sakit

Berjuang Melawan Penyakit Yang Menggerogoti Tubuh Kurusnya

Ibuku Sayang..Ibuku Sayang

Dengarkanlah Kata Hatiku

Ocehan Dari Anakmu Yang Tak Tau Diri ini

Anak Yang Tak Tau Balas Budi

Yang Sombong dan Egois

Ibu Sayang..

Beribu Maaf Ku Pinta Dari Mu

Sejuta Sesal Teramat Dalam Dari Sanubariku

Aku Tak Bisa Pulang, Ibu

Tuk Sekedar Melihatmu Saja Aku Tak Bisa

Maafkan Aku..

Ibuku Sayang…..

Tugas Berat Sedang Ku Emban Di Tanah Rantau

Aku Sadar Aku Berdosa

Aku Sadar Aku Durhaka

Jarak dan Waktulah Yang Memisahkan Kita

Aku Disini ,Sedangkan Engkau Nan Jauh Di Sana

Terpisah Luasnya Samodera

Namun, Dari Lubuk HatiTerdalam Ingin Ku Katakan

Aku Sayang Padamu Ibu

Siang Malam Ku Panjatkan Doa

Puja Memohon Pada Sang Kuasa :

Ya Tuhan Berilah Kesembuhan Pada Ibu

Tanamkan Beliau Kesabaran

Berilah Beliau Ketabahan dan Kekuatan

Semoga Jalan Terang Segera Menghampiri

Ibuku Sayang…

Percayalah,

Kelak Nanti Pasti Akan Kembali

Saat Dimana Kita Akan Berkumpul Lagi

Seperti Masa Kecilku Dulu

Terakhir Ibu..

Aku Berjanji…

Jika Tugasku Sudah Usai Nanti

Ku Segera Pulang Dan Mendekapmu Erat

Ibu,Doakan Aku..

Dari Anakmu

( Rahardi Widodo )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun