Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pustakawan Tetap Produktif Meskipun #DiRumahAja, Menulislah!

27 Maret 2020   23:48 Diperbarui: 30 Maret 2020   07:56 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ketika pustakawan di rumahkan, pekerjaan yang bisa dilakukan adalah menulis berbagai artikel. Bisa melalui blog, bisa pula mengirimkannya ke media massa."

Pemerintah menganjurkan agar kita di rumah saja untuk menghindari penyebaran virus Covid-19. Pegawai pemerintah baik PNS maupun pegawai honorer diatur penugasanya berdasarkan jadwal yang sudah disusun atasan. Ini semua dilakukan untuk mengurangi jumlah orang yang berkumpul dan menjaga jarak antar pegawai di tempat kerja.

Penutupan juga dilakukan terhadap perpustakaan dari perpustakaan nasional di Jakarta hingga perpustakaan umum daerah di tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Pustakawanpun di rumahkan.

Di kabupaten Bangka, Perpustakan Umum Daerah kabupaten Bangka di jalan Jendral Sudirman Sungailiat mulai Kamis (27/3) tidak lagi memberikan pelayanan kepada pengunjung (pemustaka). Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Sebelum ditutup, perpustakaan disemprot dengan disinfektan. 

Penyemprotan disinfektan di perpustakaan umum daeah Bangka (dokpri)
Penyemprotan disinfektan di perpustakaan umum daeah Bangka (dokpri)
Lantas apa yang dikerjakan para pustakawan ketika hanya berada di rumah? Ya tetap bekerja. Inilah saat yang tepat untuk menulis. Memaksa diri agar terbiasa membaca setiap hari lebih mudah, ketimbang setiap hari menulis.

Saya pernah diminta berbicara di depan pustakawan pengelola perpustakaan desa se kabupaten Bangka tentang menulis di blog. Kebetulan sering menulis di Kompasiana, maka saya tularkan pengalaman saya menulis di Kompasiana.

Memang tidak mudah menularkan minat menulis, bila yang diajak tidak memiliki niat menulis. Paling tidak saya sudah melakukan untuk menularkan minat menulis kepada pustakawan. Ketika aktifitas sehari-hari memberikan pelayanan di perpustakaan tidak bisa dilakukan karena perpustakaan tutup sementara. Demikian pula perpustakaan sekolah para peserta didik di rumahkan. Ketika pustakawan di rumahkan, pekerjaan yang bisa dilakukan adalah menulis berbagai artikel. Bisa melalui blog, bisa pula mengirimkannya ke media massa baik media cetak maupun media daring.

Di rumah tidak hanya berdiam diri saja, namun tetap bekerja dengan menulis yang terkait dengan tugas pustakawan seperti tentang mengelola perpustakaan, mendorong minat baca dan menumbuhkan semangat literasi di masyarakat.

Menulislah, tetap bekerja ketika di rumah aja. Hasil karya tulisan yang sudah dipublikasikan dapat menjadi bukti bahwa kita bekerja. Perpustakaan ditutup bukan berarti pustakawan dan pengelola perpustakaan yang berada di rumah menikmati masa liburan. Tetap bekerja di rumah dengan menuangkan ide dalam tulisan yang bisa menumbuhkan semangat literasi di masyarakat.

Mengapa perpustakaan harus ditutup ketika pandemi Corona seperti saat ini? Bila perpustakaan dibuka akan berpotensi menyebarkan virus Covid-19. Mengingat pemustaka yang datang akan membuat perpustakaan menjadi tempat berkumpul yang bisa menyebarkan virus Covid-19. Hal ini bisa berbahaya tidak hanya pustakawan namun juga pemustaka.

Dokpri
Dokpri
Walaupun berada di rumah untuk mencegah terjangkiti virus Corona, pustakawan tetap bekerja yang bisa dilakukan adalah menulis. Pustakawan tidak hanya bisa nengajak masyarakat meningkatkan minat baca, namun bisa menjadi contoh sebagai sosok yang juga memiliki minat baca. Tidak hanya ucapan mengajak orang membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun