Mohon tunggu...
Awaluddin MADJID
Awaluddin MADJID Mohon Tunggu... -

yang mencoba terus untuk menulis ..\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kontaminasi

13 Mei 2013   07:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:40 2661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilihat dari makna katanya KONTAMINASI DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI PENGOTORAN ATAU PENCEMARAN DAN BIASANYA DARI LUAR KEDALAM, SEHINGGA ADA PENCAMPURAN ANTARA UNSUR YANG DILUAR KEDALAM, BIASANYA MENYEBABKAN KETERPENGARUHAN YANG SIFATNYA BURUK.

Sisi pergaulan manusia antara sesama, sering menggunakan bahasa kontaminasi, misalnya saja, " si Badu terkontaminsasi oleh si Fulan.", pengertian kalimat ini dapat diasumsikan bahwa Fulan mempengaruhi Badu, yang sering dikonotasikan buruk bahwa Fulan mempengaruhi Badu, dalam kalimat tersebut objeknya adalah Badu. Namun Badu yang terkotaminasi oleh Fulan,artinya bahasa yang digunakan oleh Fulan telah menjadi virus bagi Badu, saat ini keadaaan itulah yang sering terjadi. Seseorang terpola dengan kalimat, baik yang ada di media massa elektronik maupun cetak. Mungkin kita termasuk didalamnya, TERJEBAK !!!.

Bisa dikatakabn bahwa kita sering terjebak dengan bahasa ini,KONTAMINASI. Contoh yang ada saat ini, kita dibingungkan oleh perseteruan antara PKS DAN KPK, bisa juga dituliskan ONE SIDE MANY PERCEPTION. Pengaruh itu selalu ada dalam AKAL PIKIR, sehingga kita sering salah harus bagaimana mengambail putusan, pembahasan dan perseteruan antara PKS DAN KPK tergantung pada persepsi masing-masing, dan monggo saja sampean mau membela yang mana, dan saya tidak akan membahas soal itu, saya hanya mau mengambil sebuah contoh saja.

Kontaminasi yang paling merepotkan adalah kontaminasi yang terjadi dalam diri manusia, ketika AKAL PIKIR MENGKONTAMINASI AKAL HATI, sehingga AKAL HATI YANG SEHARUSNYA SEBAGAI RAJA DIJADIKAN BUDAK OLEH AKAL PIKIR, DAN AKHIRNYA BANYAK KESALAHAN - KESALAHAN DALAM MENGAMBIL SEBUAH PUTUSAN. Akal hati ketika ia berperan sesuai fungsinya mengarahkan akal pikir, akal tutur dan akhirnya membentuk prilaku manusia maka manusia akan menjadi baik dalam kehidupannya. Seperti yang dikatakan dalam sebuah hadits.

"Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal darah, apabila dia baik maka baiklah seluruh tubuhnya, dan apabila dia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal darah itu ialah hati." (Muttafaqun 'Alaihi, dari Nu'man bin Basyîr)."

Rupanya persoalan yang paling mendasar adalah internalisasi yang ada dalam diri manusia, ketika manusia mampu Menjadikan akal hatinya sebagai raja dan sekalgus panglima dalam dirinya maka TIDAK AKAN TERJADI KONTAMINASI NEGATIF BAGI DIRINYA DAN AKHIRNYA TIDAK MENYEBARKAN VIRUS NEGATIF NAMUN MENYEBARKAN VIRUS POSITIF.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun