Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Si Misterius Menunda Mimpi CFA dan Presiden Xi Jinping

2 Februari 2020   08:02 Diperbarui: 2 Februari 2020   12:42 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si misterius menunda mimpi Liga Cina menjadi yang terbaik di Asia dan keenam di dunia (inews.id)

Sejumlah jadwal momen olahraga terancam kekhawatiran bakal direpotkan dan diserang wabah virus misterius.

Sejauh ini virus korona Wuhan sudah menewaskan lebih dari 171 orang dengan mereka yang terjangkit gejala sebanyak 7.921 kasus.

Tak pelak gelaran Olimpiade Tokyo tahun ini juga terdampak.

Seorang supir Jepang terkena paparan virus tipe baru tersebut, bukan karena dia pernah berpergian ke Cina, tetapi gara-gara dia sebagai seorang supir yang mengantarkan rombongan wisatawan asal Cina.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa virus korona Wuhan menyebar bukan dari hewan ke tubuh manusia, akan tetapi disebarkan dari orang ke orang.

Otoritas kesehatan Jepang mencemaskan virus misterius itu dapat menyebar lebih cepat dari perkiraan.


Sejumlah orang Jepang juga sudah dievakuasi dari Cina setelah mereka terinfeksi.

Ketika banyak orang yang berkunjung ke Jepang berkaitan dengan gelaran Olimpiade, otoritas Jepang takut kecolongan.

Wada, seorang profesor kesehatan masyarakat dari University of Health and Walfare Tokyo mengharapkan agar pesta olahraga terakbar itu dapat dilaksanakan tepat pada waktunya.

Namun Olimpiade yang bakal dihelat bulan Juli ini bukanlah gelaran olahraga besar pertama yang mengkhawatirkan terserang oleh hantu.

Sebelumnya, Olimpiade musim dingin di Pyeongchang, Korea Selatan pula dihantui serangan virus yang disebut norovirus, dua tahun lalu.

Virus H1N1 juga sempat mengancam Olimpiade musim dingin di Vancouver, Kanada. Dan Olimpiade terakhir sebelum Tokyo, di Rio de Janeiro di Brasil, juga dihantui oleh virus Zika.

Sejumlah kejuaraan olahraga yang dijadwalkan digelar di Cina sampai saat ini sudah membatalkan niatnya.

Di cabang bulutangkis, China Masters yang bakal dihelat pada 25 Pebruari hingga 1 Maret 2020 dan Kejuaraan Asia  yang bakal dihelat pada 21-26 April 2020 sudah disetrip warna merah.

Beberapa negara sudah ancang-ancang tidak akan mengirimkan wakilnya ke Lingshui (China Masters) dan ke Wuhan (Kejuaraan Asia).

Namun sampai Jum'at (31/1/2020) BWF belum merubah jadwal kedua turnamen tersebut.

Kejuaraan Asia di Wuhan sangat penting untuk mengumpulkan poin Olimpiade. Karena turnamen ini merupakan turnamen BWF terakhir yang memperhitungkan poin perhelatan akbar.

Akan tetapi, pada akhirnya, BWF membuat keputusan yang mengejutkan. Federasi Bulutangkis Dunia itu akhirnya mengumumkan pada Sabtu (01/02/2020) soal penundaan Lingshui China Masters tersebut.

Dalam keterangan resminya, BWF menulis bahwa BWF dan CBA mempertimbangkan risiko kesehatan, logistik, dan keselamatan untuk menunda turnamen berkategori Super 100 tersebut.

"Banyak pemain yang membatalkan keikutsertaannya," lanjut resmi BWF.

Indonesia sendiri melalui Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, memutuskan membatalkan keikutsertaannya. Semula Indonesia bakal menerjunkan sejumlah pemain mudanya, di antaranya juara dunia ganda campuran junior, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Lantas muncul alternatif turnamen berhadiah total 90.000 USD itu bakal digelar pada bulan Mei 2020.

Kalau demikian, banyak pebulutangkis yang rugi jika turnamen tersebut jadi dipindahkan ke bulan Mei. Pasalnya turnamen itu sudah tidak memperhitungkan lagi poin Olimpiade.

Batas akhir untuk itu adalah pada bulan April.

Di cabang lain, Federasi Tinju Dunia sudah memindahkan kualifikasi tinju road to Tokyo dari Wuhan ke Amman, Yordania.

Pada cabang Atletik, Kejuaraan Asia Atletik Indoor yang dijadwalkan pada 13-15 Maret 2020 di Nanjing, juga di cancelled.

Virus yang diduga berasal dari kelelawar itu membuat pemerintah Cina sempoyongan. Kasus terbaru ditemukan di Tibet, dan telah menyebar ke sejumlah wilayah di Cina daratan.

Negara-negara lain di luar Cina juga waspada oleh pandemi ini.

Olahraga lainnya yang dibatalkan adalah balapan Formula 1 yang dijadwalkan pada 17-19 April 2020 di Shanghai. Balapan Formula lainnya (E), yang dijadwalkan pada 21 Maret untuk sementara ditangguhkan.

Resmi lainnya dibatalkan adalah Kejuaraan Dunia Ski pada 15 dan 16 Pebruari di Yanqing.

Sementara itu Liga Super Cina yang semula mulai bergulir mulai 22 Pebruari hingga 31 Oktober 2020 juga ditunda untuk jangka waktu yang belum ditentukan.

Jelas yang paling parah terjangkit virus yang belum ditemukan vaksin pencegahannya itu tentu adalah Cina. Berawal dari Wuhan di propinsi Hubei, lantas menyebar ke sejumlah propinsi lainnya di negara Tirai Bambu itu.

Wabah yang disebut WHO sebagai darurat global tersebut bahkan sudah menyebar sampai ke Uni Emirat Arab, Eropa, Kanada, bahkan Amerika Serikat.

"Demi membantu pencegahan dan melindungi kesehatan staf lokal, klub, ofisial, pelatih, pemain, media, dan suporter maka semua kompetisi nasional di semua tingkatan ditunda," demikian bunyi pernyataan resmi CFA, Asosiasi Sepakbola Cina.

Beberapa bulan sebelum ditemukan kasus virus korona yang sekarang menghebohkan ini, pemerintah Cina memiliki ambisi untuk menjadikan Chinese Super League menjadi liga yang terbaik di Asia dan keenam di dunia.

Mimpi tersebut sempat disampaikan oleh CFA dan Presiden Xi Jinping yang merupakan penggemar berat sepakbola.

"Menjadi yang terbaik di Asia dan keenam di dunia," ujar Wakil Presiden CFA sekaligus Ketua Liga Chinese Super League, Li Yuyi.

Xinhua mencatat rata-rata penonton di negara Tirai Bambu itu adalah 24.000 orang. Jumlah tersebut menjadikan Chinese Super League menjadi yang keenam terbanyak memperoleh dukungan setelah Liga Liga Inggris, Liga Jerman, Liga Spanyol, Liga Italia, dan Liga Mexico.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun