Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pelangidipagihari.blogspot.com seindahcahayarembulan.blogspot.com sinarigelap.blogspot.com eaglebirds.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Infeksi TORCH pada Ibu Hamil yang Penting untuk Diketahui

21 Juni 2017   08:12 Diperbarui: 21 Juni 2017   08:47 3764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://ameliaagustin12.blogspot.co.id/

Hamil atau sedang berencana untuk hamil? Pastikan Anda dan pasangan sudah paham tentang bahaya infeksi TORCH, karena dampaknya pada janin bisa fatal. Kenali lebih dekat momok kehamilan yang satu ini agar dapat dicegah sedini mungkin.

Wahai calon ibu yang sedang menanti kehadiran buah hati, patuhilah anjuran dokter Anda untuk melakukan screening infeksi TORCH, yakni Toksoplasma, Rubella, Citymegalovirus (CMV), dan Herpes. Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada trimester pertama kehamilan ini sangat efektif untuk mencegah dan mengantisipasi infeksi TORCH yang dapat mengancam kehamilan.

Menurut Dr. Achmad Mediana Sp.OG dari RS Kemang Medical Care, kesadaran terhadap screening yang satu ini memang masih rendah. Di Indonesia, pemeriksaan infeksi TORCH bukanlah prosedur standar yang wajib diikuti oleh semua ibu hamil. Apalagi, biaya screening yang tergolong relatif mahal.

Pasien hamil pada trimester satu yang datang kepada Dr. Achmad biasanya dianjurkan untuk menjalani beberapa pemeriksaan, seperti IgM, yakni antibodi dalam darah yang akan meningkat jika ada infeksi toksoplasma. Dr. Achmad juga menganjurkan pemeriksaan urine karena banyak menemui kasus bakteri urine asimtomatik, yang menyebabkan ketuban pecah dan bayi lahir prematur.

Namun, jika pasien datang dengan keluhan sebagai berikut: daya tahan tubuh lemah, jadwal sehari-hari yang sibuk dan padat, makan tidak teratur sehingga kekurangan nutrisi, dan di rumah banyak hewan peliharaan, maka pemeriksaan infeksi TORCH menyeluruh adalah mendesak.

"Jadikan, pemeriksaan atau screening TORCH dilakukan atas dasar indikasi, tidak pukul rata pada semua calon ibu. Bagi mereka yang memiliki indikasi atau faktor risiko seperti diatas, maka pemeriksaan TORCH harus dijalani," papar Dr. Achmad.

Meski demikian, semua perempuan yang berencana hamil juga alangkah baiknya melakukan screening untuk memastikan tubuh bebas dari infeksi dan memiliki nutrisi yang bagus untuk persiapan pertumbuhan janin.

Apa sih sebenarnya infeksi TORCH itu?

Dr. R.A.S. Daniswati Utari, Sp.OG, dari RSU Bunda, menjelaskan bahwa infeksi TORCH ditimbulkan dari parasit Toxoplasma gondii yang umumnya berasal dari unggas.

"Ada sejumlah penyebab timbulnya infeksi TORCH, misalnya konsumsi buah atau sayur yang tidak dicuci bersih, minuman air yang terkontaminasi kotoran kucing, tangan terkontaminasi tanah atau kotoran unggas, konsumsi daging mentah setengah matang, menggunakan peralatan yang terkontaminasi, atau meminum susu kambing mentah yang terkontaminasi," jelas Dr. Daniswati.

Dr. Achmad menambahkan bahwa infeksi TORCH sama seperti infeksi lain yang tak lepas dari kondisi Indonesia sebagai negara tropis, dimana masalah infeksi masih menjadi problem kesehatan yang cukup serius. Kendati demikian, ia menyarankan agar kita tak perlu begitu risau dengan infeksi TORCH, sebab TORCH adalah bagian kecil dari infeksi kehamilan yang jumlahnya justru lebih banyak namun kerap diabaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun