Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kerusakan-kerusakan di Tebing Kraton Pasca Lebaran 2015

22 Juli 2015   22:59 Diperbarui: 23 Juli 2015   02:25 2853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran adalah salah satu momen berharga bagi keluarga – keluarga khususnya di Indonesia dengan melakukan perjalanan liburan bersama ke tempat – tempat rekreasi yang telah disepakati. ( pic. atas : dok. pribadi ; pic. bawah dari sini )

Berkunjung ke lokasi wisata murah meriah, sehat dan bernilai edukasi salah satu alternatif keluarga – keluarga umumnya dalam mengisi liburan pasca lebaran, Bagi masyarakat Bandung bahkan Jakarta Tebing Kraton adalah tempat yang bisa dijadikan tujuan menarik.

Menarik pemandangannya, cukup eksotis dengan jejeran hutan pinus di seberang Tebing, awan yang beriring – iring diantara hutan dan Tebing, udara segar, jalur mudah dapat di tempuh dengan kendaraan atau bahkan berjalan kaki, dan tiket sangat terjangkau dengan harga sebelas ribu rupiah, pengunjung bisa berselfie ria atau bahkan berwifie ria bagaikan berada di negeri diatas awan.

Suasana Negeri Diatas awan memang sedemikian menakjubkan bila mengingat review di bulan desember 2014

Dan bahkan masih cukup elok dikunjungi pada sebulan yang lalu ketika kami melakukan perjalanan Munggahan bersama rombongan KBandung. 

Memang masyarakat kota Bandung ini belum semuanya memiliki budaya bersih, budaya memiliki dan budaya menjaga alam, ada yang telah memiliki kesadaran akan tetapi jumlahnya kecil.

Penulis berkesempatan kembali mengunjungi Tebing Kraton pada Rabu 22 juli 2015 bertepatan 6 Syawal 1436 H artinya enam hari setelah lebaran ; mengantar sekitar sepuluh orang keluarga dari Bogor, tadi nya bermaksud menyaksikan sunrise akan tetapi tidak jadi karena saling menunggu satu dengan yang lainnya.

Sebagai salah seorang penduduk desa Ciburial yang memantau sedikit perkembangan Tebing Kraton, kali ini sesampai di lokasi merasa sangat “Geram” dengan kenyataan di lapangan, mungkin geram kata dan bahasa yang kelewat vulgar mengingat hari masih dalam suasana lebaran, akan tetapi kenyataannya sungguh membuat hati kesal.

 

( pic. kiri dari sini ; pic. kanan dok pribadi)

Tanah di sekitar Tebing Kraton memang sangat Kering dan Gersang, hal ini terkait dengan kondisi cuaca yang terjadi diseputaran kota Bandung itu sendiri hampir tiga bulan tidak ada curah hujan, otomatis debu berterbangan dan udara di Tebing tidak sesegar sebulan yang lalu atau bahkan sekitar delapan bulan yang lalu.

Kedepan mungkin bisa difikirkan teknologi air sembur yang otomatis (apa ya namanya, boleh di kabarin...ni si emak) sebagaimana terjadi di taman-taman kota Jeddah, Mekkah dan Madinah. Bahkan kalau mengingat Denpasar-Bali, bidang pertamanannya jika musim kemarau sepengetahuan penulis mereka secara rutin pagi dan sore berkeliling menyiram taman-taman dengan tekun dan telaten sehingga tumbuhannya terjaga dari kekeringan dan tetap segar, sehingga menyenangkan pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun