Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bhineka Tunggal Ika Pada Secangkir Teh Rasa Nusantara

24 Agustus 2017   23:48 Diperbarui: 25 Agustus 2017   11:13 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun teh Malabar (pict: @andrimastiyanto)

Yuk seseruan kesini . . .

Menikmati Keseruan Acara Kompasiana Visit Hut RI ke 72 Bersama BUMN Di Pangalengan

Tradisi  Minum Teh Masyarakat Jabar

Jika Bapak Aki dan Emak Nini minum teh tawar jarang sekali memakai gula putih begitupun gula merah atau berbagai jenis gula lainnya yang kemudian menular pada anak cucunya,  dan tentu berbeda dengan kebiasaan sebagian masyarakat Yogyakarta yang selalu memakai gula batu kemudian penulis dapat menelusuri tradisi "nyaneut"  di kaki gunung Cikuray.

Nyaneut adalah salah satu tradisi minum teh dengan mencampurkan potongan gula merah dengan tujuan menghangatkan tubuh khusus di wilayah Cigedug Bayongbong.

Kebiasaan ini rupanya sudah ada sejak abad ke 19 yang dimulai oleh salah seorang  ilmuwan bernama  Karel Frederik Hole  yang menanam dan meliki kebun teh daerah Cigedug dan Bayongbong -- Garut.


Paling tidak masyarakat Jawa -- Barat pada umumnya lebih senang meminum teh tawar baik dalam bentuk serbuk, daun atau serbuk, di Yogya minum teh dengan gula batu dan di Garut dengan gula merah.

Bukan improvisasi kemudian ada yang menambahkan dengan lemon, madu dan sebagainya itulah bhineka tunggal ikanya Nusantara dalam tradisi minum teh.

Suatu saat kelak ingin kembali ke Pangalengan menikmati khasnya teh Malabar karena beberapa kali menghirup teh minuman yang kami nikmati tetap teh celup produk sibiru.

*keler  =   semacam botol dengan diameter yang lebih besar

*bubuy  =  biasanya singkong atau ubi ditimbun bara api

*buhun  =  kuno atau jadul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun