Mohon tunggu...
Rosiana
Rosiana Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

A reluctant learner.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Cara untuk Menumbuhkan Moral Kompetitif

11 Agustus 2017   15:59 Diperbarui: 11 Agustus 2017   16:51 1829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kompetitif (sumber: https://www.dictio.id)

Beberapa hari yang lalu, pikiran saya sempat terusik dengan sebuah pertanyaan menarik yang saya temukan di Selasar yaitu: 

Bagaimana saya bisa belajar dan menjadi kompetitif tanpa melalui jalur sekolah formal?

Jujur, sebetulnya ini juga merupakan pertanyaan yang terus menerus menghantui alam pikiran saya. Tak mau merasa terus terganggu dengan pertanyaan itu, saya pun mencoba untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut dengan mempertanyakan: "Memang apa arti kompetisi itu sendiri?"

Bagi saya, pertanyaan tersebut adalah pertanyaan mendasar agar nantinya saya tidak salah memahami arti kompetisi. Karena jika saya belum memahami dengan betul apa itu arti kompetisi, nantinya saya pun akan keliru memahami arti kompetitif. Dan jika hal ini terjadi, maka saya pun akan keliru untuk menetapkan apa standar seseorang dikatakan sudah memiliki moral kompetitif itu sendiri.

Jikalau menengok KBBI, arti kompetisi menurut KBBI adalah: persaingan, pertandingan. Jika kompetisi adalah sebuah persaingan, maka dalam persaingan tentu kita harus melakukan sebuah upaya agar bisa bersaing dan menjadi juara dalam sebuah persaingan. Contohya, seorang perenang yang ingin menjuarai lomba renang di tingkat nasional. Apakah hanya dengan santai-santai dia akan memenangkan lomba renang tersebut? Tentu tidak, sang perenang  harus terus berlatih dan berlatih agar siap di medan persaingan. Urusan juara atau tidak, itu persoalan terakhir dalam sebuah persaingan. Yang terpenting adalah bagaimana sang perenang mengerahkan seluruh kemampuan, waktu, tenaga untuk meningkatkan skill renangnya. Sehingga, jika yang dimaksud kompetisi seperti itu, maka kompetitif -- yang merupakan kata sifat dari kompetisi -- bisa didefinisikan sifat bersaing. Dengan kata lain, ketika seseorang memiliki moral kompetitif berarti orang itu memiliki moral bersaing.

Lalu apa saja syarat yang harus kita penuhi untuk bisa menjadi seorang yang kompetitif?

Dari contoh kisah perenang tersebut saya melihat ada beberapa syarat yang harus kita penuhi agar bisa menjadi seseorang yang memiliki label "kompetitif". Agar kita layak dikatakan sebagai seseorang yang "kompetitif" maka 3 syarat di bawah ini wajib untuk kita miliki.

1. Bertahan terhadap apa yang sedang kita geluti

Maksudnya begini, semisal jika posisi kita saat ini adalah seorang  mahasiswa -- yang memiliki kewajiban untuk belajar, mengasah skill agar siap untuk menjadi seorang tenaga ahli -- maka kita harus mampu bertahan  dalam belajar dan mengasah skill sampai kita lulus. Pantang menyerah sampai lulus dan layak menjadi seorang tenaga ahli.

Begitupun  ketika posisi kita semisal adalah seorang pengusaha -- yang memiliki  tugas untuk memasarkan sebuah produk hingga produk tersebut terjual --  maka kita harus bertahan untuk terus memasarkan  produk kita hingga produk kita habis terjual. Apapun yang terjadi, kita harus memiliki tekad untuk tetap bertahan sampai produk kita habis  terjual. Dan pantang berhenti ketika kita mengalami kerugian ataupun  masalah selainnya.

2. Tidak mudah puas dengan pencapaian yang sudah di raih

Namun bertahan saja tidak cukup untuk menjadi seorang yang kompetitif, karena ketika seseorang bertahan tetapi mudah puas dengan apa yang sudah ia raih. Maka orang tersebut tidak akan pernah berpikir untuk membuat pencapaian baru karena merasa telah cukup. Ketika tidak ada pencapaian baru yang ingin diraih, maka orang tersebut pun tidak akan berusaha lebih keras tetapi malah stuckberatahan di kondisi yang sama. Tidak akan ada perkembangan, dan bahkan bisa dikalahkan zaman. Oleh karena itu, kita harus bertahan dan jangan mudah puas ketika sudah mampu menaklukan sesuatu ataupun meraih sesuatu.

3. Terus meng-upgradekualitas diri -- upgradeskill, keimanan, pengetahuan, dan lain-lain.

Nah! Syarat yang terakhir ini bisa dikatakan sebagai "inti" dari moral kompetitif. Karena kompetisi adalah tentang persaingan, dan kita hanya akan berhasil menaklukan sebuah persaingan jika kita terus menerus meng-upgradediri agar bisa tetap layak bersaing dengan lawan-lawan kita. Dengan meng-upgradekualitas diri, kita tidak akan mudah kalah dengan lawan kita karena diri kita terus menerus mengalami peningkatan, pembaharuan yang menjadikan kita siap untuk menghadapi persaingan.

Syarat-syarat untuk bisa menjadi seseorang yang kompetitif sangatlah universal. Siapapun bisa belajar untuk memenuhi syarat-syarat tersebut. Walaupun katakanlah kita tidak memiliki kesempatan untuk bisa merasakan sekolah formal, bukan berarti kita tidak bisa belajar untuk menjadi seorang yang kompetitif. Karena moral kompetitif bisa dimiliki oleh siapapun, selama ada tekad yang kuat dan konsistensi belajar untuk bisa menjadi seorang yang kompetitif.

*Tulisan ini murni hasil pemikiran penulis, jika ada kesalahan dalam pemahaman penulis sangat terbuka dalam menerima kritik dan saran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun