Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada Kalanya Istri Harus Tampil Melindungi Suami

10 Februari 2020   04:10 Diperbarui: 10 Februari 2020   05:50 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi :gambarfototruk.blogspot.com

Kelak ketika sudah dewasa, menikah, dan suaminya tidak ada kerjaan, maka oleh suami saya diberikan pekerjaan dengan membeli tiga truk pasir untuk mengangkut pasir, yang dijual ke pembangunan gedung di Indarung, Sumatera Barat. 

Hal ini merupakan pekerjaan rutin setiap hari, sesuai dengan  kecepatan sopir truk mengambil pasir tersebut. Lily (bukan nama sebenarnya) tentu saja sangat senang, karena sejak saat itu, suami Lily yang bernama Iman, sudah mempunyai penghasilan tetap yang memadai.

Pekerjaan membawa pasir berlanjut. Selama 6 bulan tiada masalah, tetapi pada bulan ketujuh, Iman meminta BPKB kendaraaan katanya akan ada pemeriksaan oleh Petugas di Indarung. Saya mulai curiga dan mengingatkan suami supaya jangan diberikan BPKB kendaraan, karena belum pernah saya mendengar alasan tersebut.

Saya minta suami untuk mencek kebenaran pada sopir truk dan ternyata truk itu akan dijual oleh Iman. Suami saya baru sadar, bahwa ternyata orang yang sudah ditolongnya selama ini tega akan menjual truk kami secara diam-diam. Maka sore itu juga suami mengambil paksa truk tersebut dan dibawa pulang ke rumah.

Ternyata Semua Bon Palsu
Maka saya hentikan pembawaan pasir ke Indarung dan karena sebulan ini semua pembayaran berupa bon dan belum dilunasi maka suami pergi ke Indarung untuk menagih. Ternyata pasir semua sudah lunas, bon tersebut hanya bon palsu belaka.

Ketika kami mau meminta tanggung jawabnya Iman mereka sudah pindah ke Sungai Penuh. Di sana Iman membeli rumah dan tinggal di Sungai Penuh bersama Lily. Tapi ternyata uang kami yang dilarikan dan dibelikan rumah, tidak menjadi berkah.

Tiga bulan kemudian kami dapat kabar bahwa rumah yang dibeli Iman habis terbakar hangus dan dia tidak masuk asuransi. Maka lenyaplah sudah semua uang yang dibawa lari dari kami. Kemudian keduanya pulang kembali ke Padang dan mau minta maaf pada kami.

Hati yang Sudah Terluka Tidak Bisa Sembuh Seketika Hanya dengan Permintaan Maaf
Kami tak ingin lagi memperpanjang masalah uang kami, maka kami diamkan saja Lily dan suaminya. Karena hati kami terluka dan kami tidak mau berlaku berpura-pura berbaik kembali. Walaupun sudah memaafkan, tapi bukan berarti hubungan bisa kembali seperti semula.

Begitulah kadang kala istri yang harus tampil berani dan tegas di saat harus melindungi suami dalam hal mengambil keputusan yang mana dirasa perlu ketegasan. Kejadian ini hanyalah satu dari sekian banyak kejadian. Sejak kejadian tersebut, saya selalu mendampingi suami, bukan karena tidak percaya tapi karena sifat suami yang terlalu cepat percaya pada orang.

Menolong orang tentu saja sangat baik, tapi tidak dengan membahayakan diri dan keluarga kita. Dan pada teman-teman, selalu saya sarankan agar menghindari sifat "semua terserah suami", karena antara suami istri, di samping saling menghargai juga perlu saling melindungi.

10 Febuari 2020
Salam saya,
Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun