Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ndara Tanggu Hadiri HUT Ke-50 Paroki Waimangura

17 Maret 2019   21:00 Diperbarui: 17 Maret 2019   21:12 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto arsip kegiatan

Belum lama ini, Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Drs. Ndara Tanggu Kaha, menghadiri Misa Syukur Peringatan HUT ke-50 Paroki Kristus Raja Waimangura, Keuskupan Waitabula, di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur.  Misa Syukur tersebut, yang dipimpin oleh Uskup Waitabula, Mgr. DR Edmund Woga, CSsR, dilaksanakan di Gereja Stasi Santu Fransiskus Xaverius Gollu Sapi.

Dalam sambutannya pada momentum tersebut, Ndara Tanggu mengatakan, menghadiri  Misa Syukur Peringatan HUT ke-50 Paroki Kristus Raja Waimangura baginya, baik sebagai Pimpinan Daerah maupun tokoh umat kristiani di Kabupaten Sumba Barat Daya, sungguh merupakan suatu momentum penuh berkat tersendiri. 

"Sebab kehadiran saya di sini, di samping turut serta memberikan support moril, juga dapat merasakan aura aliran kebahagiaan dari umat sekalian yang sedang dibaluti oleh perasaan gembira dan bahagia saat ini," tutur Ndara Tanggu.

Ndara Tanggu juga mengatakan, "Saya dapat memahami dan juga merasakan bahwa tentu yang lebih merasakan kebahagiaan secara istimewa hari ini adalah umat di Stasi Santu Fransiskus Xaverius Gollu Sapi. Mengapa demikian? Karena stasi ini telah direstui oleh Bapak Uskup untuk ditingkatkan statusnya menjadi "Quasi Paroki", persiapan menuju paroki defenitif."

Lebih lanjut, Ndara Tanggu mengatakan, peningkatan status sebuah stasi menjadi Quasi Paroki atau pemekaran sebuah paroki,  tentu sudah dilandasi oleh aturan-aturan gereja yang syah dan tidak bisa diintervensi oleh siapapun. 

Menurutnya, pertimbangannya tidak hanya karena populasi jumlah umatnya yang makin meningkat dan ketersediaan biarawan-biarawati yang cukup, tapi tentu juga telah memperhitungkan kemandirian atau kedewasaan umatnya dan juga dalam rangka gereja sebagai lembaga memberikan pelayanan yang lebih baik atau prima kepada umatnya. "Pertimbangan dan keputusannya, jelas merupakan otoritas penuh Bapak Uskup melalui kajian yang matang dari dewan keuskupan," tuturnya.

"Saya yakin bahwa misi pelayanan gereja adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umatnya, baik rohani maupun jasmani. Oleh karena itu, saya percaya bahwa pemekaran Paroki Waimangura atau peningkatan status Stasi Gollu Sapi menjadi Quasi Paroki Gollu Sapi bertujuan untuk mendekatkan pelayanan gereja kepada umatnya sehingga lebih memudahkan dalam mewujudkan kesejahteraan umatnya," tandas Ndara Tanggu.

Bicara tentang pelayanan, menurut Ndara Tanggu, perlu dipahami bahwa tujuan pelayanan pemerintah melalui tugas pokok pemerintahan yaitu penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan, sesungguhnya seirama dengan tujuan pelayanan gereja. 

"Pemerintah menyebut warganya sebagai rakyat dan gereja menyebut pengikutnya sebagai umat atau jemaat. Sasaran yang dituju adalah sama. Sasaran yang sama inilah yang patut sama-sama diberi perhatian, pembinaan dan pendampingan untuk ditingkatkan kesejahteraannya," ungkapnya.

Oleh karena itu, "sebagai pimpinan daerah, saya mengajak gereja dan lembaga agama lainnya serta seluruh komponen bangsa lainnya, marilah kita bergandeng tangan, satu pikiran, satu hati dan satu langkah serta tekad yang satu untuk berkontribusi sesuai peran kita masing-masing dalam mengakselerasikan terwujudnya kemajuan pembangunan dan kesejahteraan rakyat atau umat atau jemaat di Loda Wee Maringi Pada Wee Malala ini," ajaknya.

Dalam kesempatan tersebut, Ndara Tanggu juga menyinggung tentang munculnya fenomena aksi terorisme yang melanda kehidupan masyarakat, negara dan bangsa kita. Menurutnya, sangat menyedihkan memang, karena para pelaku terorisme tersebut adalah oknum-oknum anak-anak bangsa kita sendiri, yang menganut paham radikalisme dan anti toleransi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun