Mohon tunggu...
Rusdi
Rusdi Mohon Tunggu... Rakyat -

se-enak-enak manusia adalah yang tidak ingin menjadi 'apa-apa'.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Politik Islam Hindia Belanda

13 Juni 2011   23:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:32 4968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

BAB I

Pendahuluan

Sejarah mencatat bahwa jauh sebelum Bangsa Eropa tiba di kepulauan Nusantara Islam telah berkembang luas diwilayah ini dan bahkan bisa dikatakan sudah menjadi agama mayoritas masyarakat nusantara, hal itu bisa dibuktikan bahwa sejak abad ke-13 di pulau Sumatera telah berdiri kerajaan Islam  yaitu kerajaan Samudra Pasai, disusul kemudia kerajaan Aceh Darussalam, sehingga pada awal abad ke-15 Islam telah mampu menguasai malaka (pusat perdagangan asia tenggara).

Sementara di pulau Jawa  Islam baru membentuk kerajaan yaitu pada akhir pertengahan abad ke-15 yang secara berturut-turut mulai kerajaan Demak, Pajang, Mataram, Cirebon dan Banten. Selain itu, muncul juga kerajaan Islam di wilayah lain seperti di Kalimantan, Maluku, dan Sulawesi.

Keberadaan kekerajaan Islam diatas yang secara bergantian di satu wilayah disebabkan oleh berbagai factor, salah satunya ialah karena terjadi konflik internal kerajaan, seperti perebutan kekuasaan, sifat kepeminpinan yang kurang tegas, dll, yang semua itu merangsang pihak-pihak lain untuk membentuk sebuah kerajaan baru.

Akan tetapi, selain factor tersebut, hal yang sangat berpengaruh terhadap melemahnya kerajaan Islam ialah pada abad permulaan abad ke-16 masuk aggressor perdagangan dan agama barat ke wilayah Islam (Asia Tenggara)[1] yaitu orang-orang Portugis, Spanyol, dan Belanda. Kedatangan bangsa Eropa tersebut pertama-tama berupaya untuk melakukan kristenisasi (upaya ini sangat dimaksimalkan oleh portugis), dan menghapus kekuasaan Islam dalam penguasaannya terhadap perdagangan rempah-rempah, serta membentuk sebuah kekuasaan yang kuat. Oleh karena itu, bisa dipastikan bahwa kedatangan bangsa Eropa tersebut sangat mengancam terhadap keberlangsungan kerajaan Islam.


Fakta bahwa sudah sejak abad ke-13 Islam sudah memilik kuasa diwilayah Indonesia, menghaharuskan orang-orang barat yang datang ke Indonesia berhadapan dengan orang Islam, hal itu bisa dilihat bahwa sejak zaman portugis, VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) maupun zaman Nederlands-Indië, hampir semua bentuk perlawanan- baik secara militan maupun kultural- berputar pada tokoh-tokoh Islam.[2] Sehingga, cita-cita bangsa barat tersebut, tidak semuanya terwujud secara maksimal, seperti upaya kristenisasi (khususnya di wilayah yang basisnya Islam)

Diantara Negara Eropa yang pernah singgah (menjajah) Indonesia, Belanda (dengan membutuhkan waktu yang sangat lama) adalah satu-satunya yang berhasil mewujudkan pemerintahan yang kuat di Indonesia, hal tersebut menjadikan Belanda berhasil membuat kebijakan-kebijakan politik. Kebijakan-kebijakan Pemerintah Hindia Belanda itulah yang akan dibahas dalam makalah ini, khususnya kebijakan terhadap umat Islam.

BAB II

Pembahasan

A. Datangnya Belanda Ke Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun