Mohon tunggu...
Riri Satria
Riri Satria Mohon Tunggu... profesional -

Meminati topik manajemen strategis, ekonomi digital dan kreatif, serta teknologi informasi | penyuka puisi dan sastra pada umumnya | Admin pada komunitas Dapur Sastra Jakarta | Founder and CEO pada Value Alignment Group, sebuah lembaga konsultan dan riset bidang manajemen dan organisasi | Dosen Program Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia dan Magister Manajemen PPM | sedang menempuh pendidikan Doctor of Business Administration (DBA) pada Paris School of Business di Paris, Perancis | lahir di Padang - Sumatera Barat tanggal 14 Mei 1970

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Puisimu Puisiku

14 Juli 2017   03:17 Diperbarui: 14 Juli 2017   03:28 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : karya fotografi pribadi (Riri Satria)

puisimu puisiku adalah ayat-ayat hati, lahir dari perjalanan panjang menelusuri jalan setapak kehidupan

puisimu puisiku adalah jejak-jejak langkah masa lalu, berkisah dari relung hati tentang diksi yang kita pungut sepanjang jalan

puisimu puisiku adalah letupan energi, tercipta dari kristal emosi yang berlalu melebihi kecepatan cahaya meretas batas imajinasi semesta

puisimu puisiku adalah jarak terpendek untuk kau dan aku menyatu dalam harmoni lingkaran energi, yang bergerak memenuhi ruang dan waktu

puisimu puisiku adalah senyawa kata-kata dengan katalis gairah tarian semesta, yang selalu mengitari perjalanan kita

puisimu puisiku adalah orgasme senggama batin saat kita meretas batas memahami bait-bait narasi besar penuh misteri di ruang tak bertepi

puisimu puisiku berjalan di dua garis lurus sejajar saling membagi radiasi tak pernah bertemu tetapi juga tak pernah saling menjauh sepanjang hayatnya

puisimu puisiku adalah bilangan tak terdefinisi dalam geometri tetapi membangkit eksistensi ruang imaginasi di balik layar

puisimu puisiku adalah kristalisasi hati dan nalar penuh makna, dahsyat, walau tak mudah dipahami siapapun, termasuk kau dan aku

(cibubur, 10/01/2016)

Puisi ini juga ditayang diblog pribadi saya di sini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun