Mohon tunggu...
Rina Penulis
Rina Penulis Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

To be or Not to be

25 Juni 2017   00:50 Diperbarui: 25 Juni 2017   02:54 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerita Pendek

TO BE OR NOT TO BE...

By :  Rina Setianingrum

“Jadi kapan saya bisa terima hasil review naskah ini Mas ? “ sambil mengira – ngira berapa biaya yang diminta oleh lelaki gondrong yang sedang membolak – balik lembaran ketikannya, Sarah menghembuskan rokoknya.

Sudah lewat tengah malam. Berlesehan ria di plaza terbuka lumayan dingin walau tak ada angin. Secangkir kopi hangat yang diseruput Sarah mengeluarkan bunyi hirupan yang cukup keras, tetapi nampaknya tidak mengusik konsentrasi lelaki itu. Sarah nyaris tak berkedip memperhatikan wajah yang sedikit tertunduk dan masih asyik membaca. Tak ada jawaban... Sarah menghirup kopinya lagi.  

Setahun memutuskan berhenti dari pekerjaan yang telah mencukupinya dan juga anaknya selama ini, membuat Sarah lumayan kelimpungan. Rasanya tidak mungkin dia sanggup membayar kalau ongkosnya terlalu mahal. Tapi kalau tidak diusahakan meminta advice dari yang berpengalaman, bagaimana dia tahu kalau naskah ini sudah layak atau belum ?

Beralih menjadi seorang penulis skenario film, tanpa  pengalaman, tanpa latar belakang pendidikan seni apalagi network, ditengah persaingan yang makin ketat, ibarat terjun ke medan perang, berbekal doa tanpa senjata. Tetapi Sarah memang hanya mengandalkan doa. Jika ini memang jalan yang DIA beri, segalanya pasti terjadi!  

 Karena menjadi seniman memang cita – citanya sejak kecil. Cita - cita yang dia anggap lebih besar dari sekedar menjadi pengusaha sukses atau presiden sekalipun.  Karena itulah selama ini dia tidak pernah benar – benar berani mengejar impian itu. Tetapi puluhan tahun mengalihkan mimpi tidak membuat mimpi lain menjadi lebih indah.  Dia seperti hanya terkurbur tapi tidak mati ! Dan ia seperti terus mencari oksigen dalam tanah ! Berusaha menggeliat keluar mencari kebebasan !.  Bahkan sampai di usianya yang ke 47 ini !  Ah Ya ! Sebenarnya malam ini adalah hari ulang tahunnya ! Dia baru membulatkan tekat mengambil keputusan ini setelah anaknya mampu menghidupi dirinya sendiri.  To be or not to be..

“ Hm.. nanti dikabari ya..” akhirnya si gondrong itu menjawab.

“ Oh Ok.. makasih Mas “ Sarah pun pamit.

Seminggu, dua minggu.. no news !  Hmph.. seniman memang terkenal lelet dan tidak bisa di buru – buru. Semua tergantung mood ! Walau sekarang mereka terpaksa harus mengenyampingkan itu jika tidak mau tertinggal tuntutan industri dan tuntutan perut tentunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun