Mohon tunggu...
Rina Natalia
Rina Natalia Mohon Tunggu... Freelancer - -corin-

i juz an ex. Accountant with big luv on Writing and Singing. enjoy being a Marketing in the recent years 😉

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Completely Me

15 Mei 2017   11:04 Diperbarui: 15 Mei 2017   11:38 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi Marketing? Hmm...nggak pernah kebayang apalagi kepikiran. Selama ini orang mengenal aku sebagai Accountant, beberapa teman dekat juga mengenal aku sebagai Writer/Author (amatir yaa...belom yang prof hehehe...). Dan menjadi Marketing jelas-jelas amat bertolak belakang dengan 2 profesi di atas. Tapi nyatanya beberapa waktu belakangan aku menjalani profesi ini. Bukan sebuah kebetulan, dan aku memang nggak pernah percaya dengan yang namanya kebetulan dalam hidup. “Everything Happened for a Reason”, begitulah yang aku yakini :D

Aku jadi teringat dengan nasehat salah seorang Romo di Malang, ketika aku berkonsultasi dengan beliau di tahun 2012. Kala itu aku lagi jobless di Jakarta, hidup berantakan, jenuh dan gelisah berkaitan dengan pekerjaaan. Saat itu si Romo ada bilang gini, “Kalau ada yang membuatmu jenuh dan gelisah, itu artinya ada sesuatu yang menekan batinmu. Carilah tau itu, kalau ada hubungan dengan pekerjaan mungkin perlu dikaji ulang. Kamu punya hobbyyang kamu tekuni selain pekerjaanmu sekarang, Rina?” Dan aku dengan spontan bilang  aku hobby menulis, suka banget malah :D

Si Romo manggut2, lalu bilang gini, “Kamu tuh pada dasarnya suka menjalin keharmonisan dengan orang lain dan akan lebih baik dalam situasi yang dinamis. Jadi saran saya, mungkin kamu kalau cari kerja jangan jadi Accountant lagi, karena kamu pasti tertekan lagi. Mungkin kamu akan cocok jadi PR atau Marketing gitu...” Dan aku cuma bisa diam, mencoba memahami kata-kata Romo tersebut. Kata-kata itu terngiang terus, aku memikirkannya juga. Namun seiring berjalannya waktu aku merasa tidak juga mendapatkan titik terang.

Aku bekerja lagi, dan tetap berkutat menjadi Accountantdi Jakarta.  Di tahun 2013 itu 2x aku pindah company.  Di awal tahun 2014 aku back for good to Malang, dapet kerjaan lagi, Accountantlagi, dan hanya bertahan selama 1 periode kontrak. Semuanya nggak ada yang sampe setahun, hanya itungan bulan. Dan lagi-lagi aku gelisah, gelisah yang kurang lebih sama dengan yang aku rasakan di tahun 2012 itu, hanya bedanya kali ini aku lebih memilih mencari jalanku sendiri. Tidak banyak yang tahu keadaanku selain hanya keluarga, teman-teman dekat pun tidak, karena aku pribadi juga nggak mau terlalu banyak cerita. Aku merasa kadang teman-teman itu cuma bisa comment, nggak kasih solusi sama sekali makanya mendingan aku diam.

Selama masa-masa setengah tahun lebih sejak aku keluar dari kantor terakhir, hidupku benar-benar berubah.  Satu  yang  pasti, aku mesti rada ngirit karena aku nggak punya income tetap lagi, tapi entah kenapa aku merasa “feel free” juga, karena nggak harus berkutat dengan kerjaan kantor yang numpuk, politik-politik khas kantoran atau teman-teman kantor yang reseh. Aku merasa jadi punya banyak waktu luang, yang mestinya bisa aku maksimalkan. Dan begitulah, di bulan Januari 2015 akhirnya aku bisa menerbitkan buku secara self publishing :) Respon dari teman2 yang mengenal aku pun juga cukup baik sehubungan dengan buku ini.  Namun yang masih jadi ganjalan aku adalah buku ini belum bisa dijual bebas, dan itu jadi PR aku untuk bisa segera mencari penerbit yang pas untuk memfasilitasinya. Dan ini bukan perkara mudah. Aku bertekad kalau toh buku perdana ini mentoq-mentoq nggak bisa dijual bebas, yaa..itu artinya next book yang harus bisa dijual bebas. Hopefully...Amin!

Aku sempat bikin online shop juga di FB.  Ini juga atas dorongan dari adikku juga yang notabene dia sudah lebih dulu punya online shop. Online shop yang aku beri nama “Corin Shopline” lebih pada project iseng-iseng berhadiah aja. Perjalanannya juga nggak terlalu mulus, ada sih yang laku tapi nggak banyak. Dan dari awal aku memang merasa aku ga punya passiondi online shop, jadi yaa...daripada daripada aja gituuu...Aku tetep mikir, aku kudu cari permanent job dan lagi2 posisi yang aku apply ya as an Accountant :D Tercatat ada beberapa kali aku mengikuti interviewdan test di beberapa company di Malang. Ada yang cari sendiri dari koran/internet, ada juga yang dari referensi, dan hasilnya apa? Aku di PHP, alias nggak ada kelanjutan dari semuanya itu. Aku nggak tau kenapa, apa mungkin pihak-pihak terkait menganggap aku udah banyak pengalaman, mungkin mereka takut aku minta gaji tinggi, hmm...entahlah.  Aku pribadi cukup tau diri, kalau di Malang ya nggak mungkin dong aku buka standart gaji kayak di Jakarta.

Capek? Lelah? Galau? Pastinya...Dan tambah galau ketika ada tawaran-tawaran kerja di Jakarta lagi. Alamak...pengennn! Tapi kalau mikir mesti bolak balik Malang-Jakarta nya itu bo, mending kalau langsung diterima, lah kalau nggak kan sama aja dengan buang-buang duit. Sementara mengharapkan kesempatan yang sama kayak th. 2006 itu yaa...1000:1. (note: th. 2006 aku merantau ke Jakarta dengan cara yang sangat dimudahkan oleh TUHAN. Proses seleksi di Surabaya, hanya sekitar 2 mingguan, lalu aku diterima dan di Jakarta aku tinggal ngantor aja).  Aku merasa jalanku begitu buntu. Tidur malam dengan perasaan yang selalu gelisah, bangun pagi pun nggak tau mesti ngapain. Aku sempat membatin, “hmm...jangan2 gw salah doa yaa...Dulu usia masih 25-30an bercita2 ntar umur 35 udah nggak mau kerja kantoran lagi. Ehh...ini kok keturutan, tapi yaa...nggak kayak gini juga kalee...” Pikiranku kalut, tapi 1 hal yang pasti aku nggak pernah meninggalkan gereja, doa dan TUHAN. Aku percaya TUHAN punya rencana dari semua yang terjadi ini...

Perkenalanku sendiri dengan dunia marketing property ini bisa dibilang tidak sengaja. Awal bulan Juni 2015 aku ke Surabaya.  Jujur, aku paling ogah ke Surabaya. Selain hawanya yang panas banget, juga beberapa bad memory dalam hidupku terjadi di kota ini. Tapi ke Surabaya kala itu benar-benar berbeda. Tujuan awal sih melayat sepupu yang meninggal, harusnya bisa langsung balik Malang, tapi akhirnya malah menginap di apartemen adikku. Waktu itu mikirnya jarang-jarang ke Surabaya, lagi nganggur juga jadi ya udahlah sekalian aja. Dan selama 5 hari menginap di Surabaya itu, di sela-selanya aku menyempatkan diri hangout dengan teman lama di Galaxy Mall.  Kami sempat ngobrol-ngobrol tentang bisnis property, secara temanku ini juga belum lama jadi marketing property di Surabaya. Ngobrol-ngobrol sekilas aja, dia sempat kasih kartu namanya juga. Pas itu aku belum kepikiran apapun, cuma kok kayaknya boleh juga ya jadi marketing property :D

Besoknya masih di Surabaya, adikku ngantor setengah hari so aku ditinggal di apartemen. Aku memang sengaja nggak kemana-mana, karena pengen berenang, yaa...sambil nunggu adikku pulang, itung-itung memanfaatkan fasilitas apartemen hehehe...Waktu itu aku berenang sekitar jam 7 pagi dan suasana masih sepi sekali disana. Kolam renang disini enak, walau outdoortapi nggak kena sinar matahari langsung. Asliii...aku benar-benar enjoy me time disini, sampe kemudian mulai rada rame. Di pinggir kolam aku lihat seorang cewek lagi asik selfie pake HP nya, iseng aja aku tanya jam berapa, dan ternyata sudah jam 8 lewat. Aku tetep enak-enakin berenang, sampe kemudian aku naik dan ngambil bawaanku yang notabene ada di deket cewek tadi. Aku basa basi, ngobrol-ngobrol sejenak dan saat itulah ketauan kalau nih cewek ternyata marketing property, dia cerita sekilas tentang project apartemen kantornya. Kami bertukar pin BB, dia juga ngajak aku join bareng dia. Waktu itu aku nggak langsung mengiyakan.

Pas udah di Malang lagi aku mulai browsing-browsing seputar property. Aku buka juga file-filepekerjaan di kantor terakhirku (entah kebetulan atau bukan, kantor terakhirku di Malang bergerak di bidang property). Dan berbekal sedikit pengetahuanku di bidang property, kesenanganku ketemu orang-orang baru dan sedikit kemampuan untuk berdagang, aku pikir nggak ada salahnya aku mencoba pekerjaan ini. Toh aku nggak perlu keluar modal besar, yang penting aku percaya diri dan mau belajar. Dan begitulah, rasanya aku sangat dimudahkan oleh TUHAN dalam hal ini. Ternyata cewek yang ketemu aku di kolam renang apartemen itu sudah mendaftarkan aku jadi marketingdi kantornya. Di Malang pun, dari hasil browsing-browsingaku kenalan dengan seorang agent property, dan diterima bergabung menjadi marketing di kantornya. Yang paling menyenangkan dari 2 tawaran tersebut adalah semua bisa dikerjakan secara freelance, jadi nggak harus setor muka tiap hari ke kantor :)

Aku benar-benar memulai dari 0 pekerjaan ini. Mulai dari bagaimana aku mencari dan memperlajari listing property yang bisa dijual, survey lokasi, ketemu dengan pemilik property (vendor)dan mencari buyer. Learning by doing. Aku menjalaninya, dan kadang-kadang aku merasa amaze sendiri dengan begitu banyak hal-hal baru, yang kadang juga tidak terduga tiap saat tiap hari aku temui, yang jelas-jelas nggak akan mungkin aku dapatkan kalau aku masih terus menjadi accountant di belakang meja. Pekerjaan ini menyenangkan, ketemu orang-orang baru dan mengajariku banyak hal.  Lagi-lagi aku merasa sangat bersyukur pada TUHAN, rasanya hanya 2 minggu di awal kerja saja aku pusing-pusing cari listing, selanjutnya listing kayak datang sendiri. Ditambah lagi tiba-tiba aja aku jadi punya banyak teman marketing property, dari rekan-rekan kantor, developer maupun yang independent. Tidak bisa dipungkiri, keberadaan mereka sangat membantu aku: sharinglisting, info, ilmu dan saling mencarikan buyer. Dalam hal ini istilahnya disebut co broker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun