Mohon tunggu...
Rina Natalia
Rina Natalia Mohon Tunggu... Freelancer - -corin-

i juz an ex. Accountant with big luv on Writing and Singing. enjoy being a Marketing in the recent years 😉

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ananda (Part 4)

12 Juni 2017   13:08 Diperbarui: 12 Juni 2017   13:08 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerita sebelumnya dapat dibaca di link berikut: 

1. http://fiksiana.kompasiana.com/rina_natalia/ananda-part-1_591931a87593735e09c5c252

2. http://fiksiana.kompasiana.com/rina_natalia/ananda-part-2_591932dc929373a91005555d

3. http://fiksiana.kompasiana.com/rina_natalia/ananda-part-3_5919340e4423bdc622e87299

 

"Mungkin ada baiknya kamu tanyakan ke Fandy, calon suamimu, Ver, " kata Reno kemudian.

Hening sesaat di ruang tamu ini, aku terhenyak mendengar jawaban Reno. Fandy? Reno ini nggak salah ngomong kan?

“Kok Fandy? Apa hubungannya dengan Angie, Ren? Setahuku mereka tidak saling kenal,” kataku kemudian.

“Kamu salah, Ver, mereka saling kenal di SMU. Angie sangat mencintai Fandy, mungkin cinta mati, sedangkan aku, dia nggak pernah tulus mencintaiku. Fandy adalah Mr. Perfect bagi Angie, dia sendiri yang bilang padaku. Dia memang melakukannya dengan Fandy, sampai kemudian hamil. Ya…aku rasa mungkin ada kesempatan saat itu dan Angie benar-benar tidak menduga kalau di kemudian hari Fandy ternyata berpacaran dengan kamu. Tapi dia tidak menuntut apa-apa dari Fandy,” Reno bercerita panjang lebar, cerita yang nggak masuk akal rasanya, tapi itulah yang terjadi. Lalu suasana di ruang tamu jadi sunyi. Aku pun sibuk dengan pikiranku sendiri, perasaanku campur aduk.

“Ren, apa aku bisa mempercayai ceritamu itu? Kamu nggak bercanda kan?” tanyaku terbata-bata, Reno menggeleng,

“Aku serius, Ver. Aku sudah katakan yang sebenarnya, walaupun sebenarnya aku ingin diam. Aku tahu ini melukaimu,” kata Reno lagi. Aku semakin sedih mendengarnya, aku memang sangat terluka, dadaku terasa sesak, aku merasa sangat dibohongi oleh Fandy selama ini. Tiba-tiba mataku terasa basah, aku menangis. Reno merangkul bahuku, berusaha menenangkanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun