Mohon tunggu...
Riko Aprianto
Riko Aprianto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peningkatan Sarana dan Kualitas Bidang Kesehatan Era SBY Meningkat 6 Kali Lipat

22 Mei 2017   15:50 Diperbarui: 22 Mei 2017   15:55 1866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak mengambil alih tampuk pimpinan menjadi Presiden RI pada tahun 2004, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sepertinya sangat sadar kesehatan merupakan salah satu syarat utama dalam membangun bangsa. Indonesia saat itu merupakan Negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan tersebar diberbagai pulau tapi sarana dan kualitas kesehatan sangat kurang.

Dengan segera pemerintah memberikan porsi khusus untuk bidang kesehatan, baik itu dari program hingga anggaran di APBN. Dan setelah 10 tahun, terjadi peningkatan luarbiasa dalam hal pembangunan kesehatan.

Jumlah rumah sakit dari 135 unit ditahun 2004, naik menjadi 837 unit pada tahun 2014. Untuk menjangkau masyarakat hingga ke pelosok, pemerintah membangun puskesmas 5 kali lipat. Pada tahun1999-2004 ada 355, tapi periode 2004-2014 ada sekitar 2083 puskesmas.

Apotek sebagai tempat untuk mendapatkan obat bagi masyarakat juga terus tumbuh, dan hingga tahun 2014 sudah mencapai 9510 unit.

Tidak hanya peningkatan dalam bentuk fisik, peningkatan dalam tenaga ahli juga terus ditingkatkan. Buktinya saja peningkatan jumlah dokter selama 10 tahun SBY memimpin sangat signifikan. Dari jumlahnya hanya 35.375 orang menjadi hampir 100 ribu dokter.

Dengan semakin banyaknya dokter, tentu akan semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan penanganan dini terhadap penyakit yang mereka derita. Peningkatan dokter juga tidak terlepas dari bagaimana SBY memberikan perhatian kepada dunia pendidikan, sehingga terlahirlah dokter-dokter baru yang begitu banyak.

Kesehatan masyarakat tidak terlepas dari bagaimana konsumsi makanan. Karena Indonesia masih banyak yang miskin, maka pemerintah memberikan kepastian terhadap asupan makanan untuk masyarakat dengan pemberian makanan posok seperti beras. Dana untuk Raskin mencapai Rp115 triliun dalam kurun waktu 2008-2014.

Pemerintah juga meluncurkan BPJS. Konsep dasar dan tujuan diberlakukannya sistem dan kebijakan tentang BPJS Kesehatan tak lain untuk meningkatkan kesejah-teraan rakyat Indonesia. Selain instrumen peraturan, pemerintah bersama DPR juga telah menyepakati alokasi anggaran untuk BPJS Kesehatan tahap pertama yakni Rp 19,93 triliun. Dana tersebut akan disalurkan dan diprioritaskan kepada 86,4 juta masyarakat Indonesia yang sangat miskin, miskin, dan rentan.

Untuk itu, pada 1 Januari 2014 pemerintah meluncurkan BPJS Kesehatan. "Ini kebijakan revolusioner. Kita bangga Indonesia memiliki sistem jaminan sosial terbesar di dunia, mencakup 126 juta penduduk," ujar SBY saat berpidato di parlemen, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2014.

Semoga kesehatan masyarakat Indonesia terus meningkat.

sumber foto: Detik.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun