Mohon tunggu...
Ridwan Arifin
Ridwan Arifin Mohon Tunggu... Dosen - Munsyi dan Narablog

Bahasa, Penerjemahan, Linguistik, Keimigrasian, Blog di https://ridwanbahasa.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inilah Beberapa Arti Kata "Terpapar"

17 November 2015   06:20 Diperbarui: 4 April 2017   18:16 7014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejumlah Judul Artikel dengan Kata "Terpapar" 

Berselancar di dunia maya melalui mesin pencarian mbah Google, tetikus saya arahkan ke kolom pencarian, lalu menulis kata “terpapar”, lantas tekan tombol masuk di papan ketik. Alhasil, lema “terpapar” ada dalam ranah kesehatan, semisal “terpapar virus” atau “terpapar radiasi” dalam kalimat, Radiasi sinar ultraviolet akibat terpapar sinar matahari. Linimasa di media sosial pun ramai mewartakan bencana asap di Sumatera dan Kalimantan dengan korban dan penyintas yang “terpapar” asap.

Saya simak berita pagi satu televisi swasta dengan kalimat bertuliskan Warga memakai masker akibat terpapar abu vulkanik Rinjani, dan saya temukan judul artikel di Kompas 29 Oktober 2015, dengan tulisan “Korban Terpapar Cuaca...”.

 

Lantas, apa arti kata “terpapar” itu?

 

Dalam leksikografi bahasa Indonesia, kata ini berasal dari kata “papar” kelas verba yang direkam menjadi 3 lema berpolisemi dalam KBBI 2008.

Pertama...

“Papar” pertama berarti papak (tidak lancip), rata (untuk gigi), pesek/tidak mancung (untuk hidung), serta bagian belakang/punggung (untuk pisau, pedang). Dalam istilah geografi, kata “papar” dengan sufiks -an menjadi “paparan” merujuk pada dasar laut yang datar dan dangkal, seperti paparan benua.

Kedua...

Arti kedua “papar” atau “memapar” merupakan kegiatan menguraikan panjang lebar atau menjelasakan rinci yang akhirnya menjadi sebuah “paparan” berupa hasil penjelasan atau uraian yang dipaparkan oleh seorang “pemapar” melalui proses atau cara disebut “pemaparan”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun