Mohon tunggu...
Ria Eka Ramadhani
Ria Eka Ramadhani Mohon Tunggu...

serba amatir guys !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Persepsi Palsu yang Kita Sebut Ilusi

26 September 2013   22:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:21 1263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kadang apa yang kita persepsikan tidak sesuai dengan fakta dan kenyataannya. Dalam dunia psikologi hal tersebut disebut dengan sebuah

“ ILUSI’’. Ilusi adalah kesalahan persepsi yang sering terjadi pada kita. Jika sebuah ilusi terjadi pada kita, jangan khawatir. Ilusi bukan sebuah kelainan dalam mempersepsikan sesuatu. Dengan ilusilah akan terjadi sebuah kesalahan persepsi, dimana apa yang kita pahami, dan kita persepsikan sesungguhnya tidak sesuai dengan faktanya. Dengan ilusi, kita dapat belajar bagaimana cara memahami sistem kerja persepsi kita.

Faktanya indera kita dapat ditipu dengan berbagai cara, dan tipuan tersebut meluas ke setiap alat indera misalnya mata. Sebenarnya kita menyadari bahwa ilusi hanya sebuah tipuan belaka, namun indera kita untuk mempersepsikannya dan terjadilah sebuah ilusi.

Coba kamu berpikir, jika kita melihat sebuah gambar ilusi pasti kita akan tertawa, tersenyum membayangkannya. Hal tersebut tak dapat dihindari, karena indera kita yang menangkapnya. Dan indera tersebut memeberikan sebuah persepsi yang salah.

Sebuah gambar yang seolah olah bergerak padahal tidak. Melihat banyak objek dalam 1 gambar. Sebenarnya kita mengetahui kesalahan dalam gambar tersebut, namun indera kita menangkap dan ilusi atau kesalahan persepsi tetap terjadi. Entah mengapa, ilusi seakan sudah biasa terjadi pada kita.

Para ahli psikologi menyebut berbagai macam ilusi, antara lain : ilusi ruang, ilusi distorsi, ilusi arah, dan ilusi dalam gambar hidup. Ilusi ruang dapat dicontohkan dengan gambar lingkaran objek a yang seolah tampak lebih besar dari lingkaran objek lainnya. Ilusi distorsi misalnya apabila garis pada suatu gambar tampak melengkung padahal tidak. ada juga ilusi arah yang seolah olah gambar yang ditunjukkan tidak lurus dan tidak sejajar, padahal faktanya gambar itu lurus dan sejajar. Dan yang terakhiradalah ilusi dalam gambar hidup ini misalnya kita melihat gambar yang diam namun seolah olah bergerak.

Ilusi yang di hadapi oleh orang satu dengan orang yang lainya berbeda, perbedaan ini didasari oleh beberapa faktor. Banyak faktor yang mempengaruhi kesalahan persepsi orang berbeda beda. Faktor faktornya antara lain perhatian, set, kebutuhan, sistem nilai, ciri kepribadian, dan gangguan kejiwaan.

Jadi jangan khawatir jika kita selalu mengalami ilusi. Karena hal tersebut merupakan kesalaha indera kita dalam mempersepsikan sesuatu hal. ilusi dsapat disimpulkan sebagai pengalaman persepsi yang salah, apa yang kita persepsikan tiak sesuai dengan fakta. Jangan takut bermain ilusi, karen ilusi adalah tipuan dari persepsi kita sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun