Mohon tunggu...
Ratu Adil
Ratu Adil Mohon Tunggu... -

Political and Corporate Spy with 15 Years Experience.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Menyingkap Persiapan Poros Jakarta – New York

10 Mei 2016   13:16 Diperbarui: 10 Mei 2016   20:11 8129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setya Novanto dan Donald Trump. Sumber : Detikcom

Bagi yang sudah menonton AADC 2, boleh berkesimpulan Mira Lesmana dan Riri Riza memilih meninggalkan Jokowi. Bagi yang menyadari, ada dialog singkat namun sebuah sinyal politik keras dari film AADC 2. Rangga yang diperankan Nicholas Saputra menyatakan ikut partisipasi di Pilpres 2014. Lalu Cinta yang diperankan Diandra Paramita Sastrowardoyo menjawab : “Jangan-jangan pilihan kita sama. Terus kecewa kan pilih dia?”

Sayangnya, adegan ciuman Rangga dan Cinta tidak terjadi usai dialog kekecewaan terhadap rezim Jokowi.

Kekecewaan para sineas pada Jokowi dipicu kenyataan dibangunnya Poros Jakarta – Peking oleh rezim merah. Harapan besar Sineas Indonesia bisa dirangkul Hollywood secara massif gagal total. Hollywood semula mempersiapkan perkawinan massal Sineas RI dan AS, andaikata Jokowi tidak tanggalkan AS. Joko Anwar yang sempat masuk HBO melalui serial horror Half World pun kecewa pada Jokowi. Hollywood urung lanjutkan hubungan serius dengan Sineas RI.

Bukan inisiatif Jokowi, Poros Jakarta – Peking adalah tekanan Partai dan Pemodal Tiongkok yang harus dilaksanakan Sang Petugas Partai. Para Taipan Tionghoa penuhi janji hubungkan kembali RI dan Tiongkok, sebagai imbalan diberikannya Surat Keterangan Lunas (SKL) BLBI oleh Presiden Megawati di 2003.

Yu’ Tun (nama panggilan Megawati) memang bercita-cita melanjutkan Poros Jakarta – Peking yang dulu gagal dipertahankan Presiden Soekarno. Amerika Serikat sukses mendorong pembentukan Dewan Jenderal, lalu menghembuskan provokasi rencana Kudeta oleh Dewan Jenderal kepada PKI. Alhasil, PKI yang tak mau kalah langkah, mengeksekusi Kudeta lebih cepat, 1 malam saja sebelum jadwal Kudeta Dewan Jenderal. Lalu Amerika Serikat mendukung operasi Soeharto menumpas Kudeta PKI.

Maka tegaklah Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto selama kurang lebih 32 tahun.

Kelompok merah (PDIP) yang menjadi oposisi kurang lebih selama 50 tahun, kini kembali naik panggung utama. Dan ia lanjutkanlah Poros Jakarta – Peking.

Poros Jakarta – Peking, tidak berjalan baik. Perekonomian hancur lebur. Kemakmuran hanya mengalir untuk orang-orang sekitar Istana. Mirip situasi jaman Presiden Soekarno. Soe Hok Gie, salah satu tokoh pejuang 1965, dalam catatan hariannya mengkritik keras Kemakmuran Eksklusif Istana hasil pemerintahan Presiden Soekarno.

Gie, yang film biografinya juga digarap oleh Mira Lesmana dan Riri Riza, lalu direkrut CIA melalui agennya, Aries Tides Katoppo untuk menghantam Soekarno. Sayangnya, Soe Hok Gie lantas harus mati, konon dibunuh oleh Herman Lantang, sahabatnya yang juga direkrut CIA melalui Aries Tides Katoppo.

Sebelum berangkat ke lokasi kematiannya, Gie sempat curhat pada Katoppo. Gie menyatakan sedih melihat teman-teman seperjuangannya, setelah jatuhkan Orde Lama dan masuk rezim Orde Baru, sibuk memperkaya diri, lupa rakyat. Gie tegas menyatakan pada Katoppo akan melawan keserakahan teman-temannya. Katoppo imbau Gie agar jangan lihat masalah itu. Katoppo ingatkan Gie : “Jangan lupa, melawan mereka sama saja melawan dia yang membantu kita jatuhkan Soekarno”. Namun Gie bersikeras akan melawan seusai naik gunung beberapa malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun