Djarot Pake Peci di Surat Suara, Kenapa Tidak Sekalian Pake Baju Koko?

Kalau di kampung saya, bila ada ibu-ibu yang bertahun-tahun tidak pernah pakai Jilbab lalu tiba-tiba pakai Jilbab pasti diomongin orang sekampung.  Kecuali setelah itu dia berjilbab selamanya.  Orang-orang kampung biasanya mengatakan pasti ada maunya. Pasti ada sesuatu  kata mereka, ikut-ikutan  Syahrini.   

Memakai Jilbab ada hukumnya. Bukan wajib tapi Sunah menurut Ustad  guru saya. Tapi memang banyak ustad lain mengatakan Wajib Hukumnya. 

Walaupun saya ngga ngurusin ibu-ibu, menurut saya memang kalau seseorang tiba-tiba penampilannya berubah, pasti ada sesuatu penyebabnya.

Cawagub Djarot Hidayat tiba-tiba mengganti fotonya di Surat Suara PIlgub DKI Putaran Kedua. Siapapun yang mendengar berita itu pasti akan berkomentar:  Djarot pasti ada maunya.

Secara politik, kira-kira apa tujuan  Djarot  merubah penampilannya (foto) di Surat Suara itu ya?

Apakah untuk memberi tahu pemilih bahwa dirinya beragama Islam? Rasanya itu tidak perlu karena semua orang sudah tahu Djarot Muslim.

Apakah Djarot ingin terkesan Alim? Ini juga not Working. Tidak mungkin hanya ingin dianggap Alim lantas Djarot merubah Foto nya di Surat Suara.

Saya sih tidak bisa menebak apa maksud Djarot sebenarnya memakai Peci di Surat Suara. Tapi menurut saya kalau pakai Peci akan lebih afdol bila bajunya juga baju Koko.  Soalnya kalau pakai Peci dengan setelan Jas itu kurang ngematch menurut saya.

Iwan Bopeng waktu minta maaf sama bapak-bapak tentara juga pakai baju koko. Orang-orang yang jadi Terdakwa juga pakai baju Koko. Ya itu mungkin untuk menyampaikan pada public bahwa mereka sudah Isnyaf.

Saya rekomendasikan Djarot pakai baju Koko sama Peci. Kalau Ahok mau pakai baju Koko juga boleh. Ahok kan punya banyak salah sama umat Islam. Mungkin akan lebih menarik penampilan mereka di Surat Suara.

Demikan yang disampaikan, terima kasih sebelumnya.

Wassalam.