Mohon tunggu...
Raja Raijani
Raja Raijani Mohon Tunggu... -

Pecinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mampukah Kita Keluar dari Belenggu Impor

18 November 2013   18:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:59 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Barang impor yang masuk membanjiri pasar dalam negeri seperti sudah tidak terbendung. Hampir semua komoditas di negara kita dibanjiri produk impor. Mulai dari bahan konveksi hingga bahan pangan pokok. Hal tersebut memberikan dampak yang sangat buruk bagi daya saing produk dalam negeri kita. Negara kita seolah menjadi sasaran empuk untuk dijadikan pasar oleh produk-produk impor.


Sebagai contoh bahan pangan pokok di negara kita seperti beras, kedelai, kentang, bawang, daging sapi, ikan, dan garam masih saja impor. Padahal kalau saja pemerintah mampu menerapkan kebijakan impor yang ketat dan dukungan kuat bagi petani lokal tentu saja kesejahteraan petani akan meningkat, ekonomi menguat dan imbasnya kita bisa menikmati produk pangan lokal dengan harga lebih terjangkau. Diperlukan strategi jangka panjang untuk memperbaiki masalah fundamental di bidang pangan dan berbagai sektor lain yang mengalami ketergantungan akan produk impor. Masalah paling fundamental di negara ini adalah kepastian hukum. Jika kepastian hukum dapat dibenahi dengan serius, maka semua sektor seperti pertanian, industri dan ekonomi tentu akan mengalami kemajuan.


Sudah berulang kali Prof Yusril Ihza Mahendra menegaskan pentingnya pembenahan secara total pada masalah ketidakpastian hukum di Indonesia. Jika saja keadilan hukum merata kepada semua lapisan masyarakat, maka iklim ekonomi di negara kita pun akan terus membaik. Sebagai contoh, jika petani ataupun pengusaha UKM mendapatkan perlindungan hukum, maka mereka akan mendapat peluang lebih besar untuk mendapat pinjaman modal dari Bank (Bankable). Gairah usaha produktifitas dalam negeri pun akan kembali hidup, kemandirian benar-benar bangkit dan perlahan bahkan bisa secara cepat kita akan mengucapkan "Selamat tinggal barang impor!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun