Perkembangan terjadi karena faktor kematangan dan belajar dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam (bawaan) dan faktor luar (lingkungan, pengalaman, pengasuhan). Jadi sekalipun semua orang mengikuti pola perkembangan yang kurang lebih sama, kecepatan perkembangan pada suatu aspek pada tiap orang berbeda-beda misalnya anak-anak dengan umur yang sama tidak selalu mencapai titik atau tingkat perkembangan fisik, mental, sosial, emosi yang sama. Variasi dalam perkembangan ini banyak hubungannya dengan faktor kematangan, belajar atau pengalaman, bawaan dan faktor lingkungan.
Setiap individu itu berbeda, dengan lain perkataan setiap orang itu khas, tidak akan ada dua orang yang tepat sama meskipun berasal dari orang tua yang sama.
Adapun manfaat mempelajari Psikologi Olahraga sudah barang tentu tidak sama bagi atlet, pelatih, pembina olahraga maupun bagi penonton atau peminat-peminat olahraga pada umumnya.
Dalam tulisan ini penulis akan mengajukan beberapa manfaat atau kegunaan mempelajari Psikologi Olahraga bagi para pelatih atau pembina olahraga, atau pun calon-calon pelatih olahraga dan khususnya para mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan di seluruh Indonesia.
Untuk dapat mempelajari gejala-gejala psikologik yang terjadi pada manusia berolahraga; misalnya terjadinya audience anxiety, yaitu rasa cemas dan bimbang menghadapi penonton; boredom atau perasaan jemu atau bosan untuk melakukan latihan.
Untuk dapat mempelajari faktor-faktor psikologik yang dapat menyebabkan peningkatan atau merosotnya prestasi atlet.
Untuk dapat mempelajari hasil-hasil penelitian psikologi yang mungkin dapat diterapkan dalam bidang olahraga. Kemajuan olahraga yang pesat dewasa ini bukan hanya sekedar hasil dari ketekunan latihan saja, tetapi juga didasarkan atas hasil-hasil penelitian. Dalam hubungan ini penelitian dibidang psikologi akan ikut juga memberikan sumbangan.
Untuk mempelajari kemungkinan-kemungkinan penerapan teori-teori psikologi dalam usaha pembinaan atlet dan pembinaan tim; misalnya mengenai usaha mengatasi ketegangan psikis atlet, beberapa tehnik memotivasi atlet, penerapan teori dinamika sosial/kelompok dalam pembinaan tim.
Kiranya beberapa kegunaan mempelajari Psikologi Olahraga yang diajukan ini masih dapat ditambah dan diperinci lebih lanjut, dan mengingat besarnya manfaat mempelajari psikologi olahraga yang dapat dipetik tersebut, maka menjadi tugas para ahli psikologi untuk mengamalkan pengetahuan, sehingga dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan aktivitas olahraga dan kepelatihan olahraga di Indonesia. Pengembangan psikologi olahraga memerlukan bantuan dari: psikologi kepribadian, psiko-fisiologi, psiko-diagnostik, psikologi pendidikan, psikologi sosial, dan sebagainya.
Referensi
Setyobroto Sudibyo. Pengantar Psikologi Olahraga. Diktat. Jakarta: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Jakarta, 1985.
Pola Dasar Pembangunan Olahraga. Jakarta: Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, 1984.