Mohon tunggu...
RAHMAT GUNAWIJAYA
RAHMAT GUNAWIJAYA Mohon Tunggu... Administrasi - PENULIS Sejarah

Penulis sejarah yang pernah kerja di perbankan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

14 Peliharaan yang Mati dan Perekonomian Pribumi Kita

7 Oktober 2019   08:45 Diperbarui: 7 Oktober 2019   09:16 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : alamtani.com

Saya punya lima ekor ayam dewasa satu pejantan tangguh dan empat betina montok, tiga minggu yang lalu di bulan September 2019 dua betina bertelur dan menghasilkan  masing-masing masing 7 ekor anak anak ayam yang lucu dan menggemaskan. 

Mereka tinggal di kandang besar berukuran 5 x 4 meter  berdinding kayu dan berlantai semen, yang dibuat almarhum ayah saya belasan tahun yang lalu. Hanya saja tidak dikurung dalam kandang khusus dengan dinding kawat.  

Saya senang sekali melihat ayam saya menetaskan telur dan menghasilkan total 14 ekor anak anak ayam yang lucu tapi karena saya bukan orang yang telaten dan memelihara ayam untuk sekedar agar belakang pekarangan  dirumah warisan yang saya tinggali tidak kosong. 

Ada binatang yang meramaikannya, karena tanah dibelakang pekarangan rumah saya yang dikelilingi tembok beton setinggi 2,5 meter sangat luas total 80 meter x 30 meter plus 2 kolam ikan berukuran masing masing 5 x 3 meter, sehingga kandang ayam dibelakang rumah terlihat seperti villa sederhana di pekarangan luas yang ditanami tanaman lengkeng,mangga, kelapa, sahang, sirsak, manggis, dan jambu air.

Karena saya tidak terlalu perhatian  dengan peliharaan, saya abai bahwa anak --anak ayam yang masih kecil seharusnya dikandangkan dulu paling tidak selama 2 bulan sampai mereka agak besar dan kuat.

Saya biarkan mereka berkeliaran dengan induknya dipekarangan, padahal banyak predator yang berbahaya bagi anak-anak ayam tak bersalah yang juga berkeliaran di pekarangan saya seperti kucing, tikus, tupai, musang, ular dan biawak.

Padahal selain binatang predator cuaca alam yang tak menentu seperti hujan,panas,asap kebakaran dan banjir jika sungai Kapuas dibelakang rumah meluap juga ancaman bagi anak-anak ayam yang tak berdaya.

Tetapi saya sudah menghayalkan  5 ekor ayam saya bertambah 14 ekor total jadi 19 ekor dan akan bertambah jadi 2 bahkan 3 kali lipatnya jumlah ayam yang saya miliki dalam berapa tahun kedepan , tanpa proteksi yang memadai cuma sekedar dikasih pakan.

Dan akibatnya fatal, anak ayam yang satu minggu lalu saya lihat berjumlah 14 ekor berjalan ditemani induknya hari kehari semakin berkurang mulai ada yang mati karena kedinginan karena hujan, tercebur kolam dan dimakan predator sekitar rumah saat malam hari, sehingga diminggu ketiga setelah mereka menetas anak ayam saya sudah mati semua karena tanpa bantuan perlindungan saya, yang berharap induk dan alam lah yang menjaga mereka untuk bertahan hidup. 

Padahal mereka masih kecil masih lemah, masih perlu proteksi dari Tuannya yaitu saya yang terlalu abai dan berharap mereka terus beranak pinak tapi tanpa perlindungan yang optimal.

Padahal jika saya memproteksi mereka dari kecil yang tidak memerlukan jangka lama paling tidak  2 sampai 3 bulan menyediakan tempat yang aman dan hangat makan yang cukup dan bergizi mereka bisa tumbuh menjadi ayam -ayam jantan dan betina yang tangguh beranak pinak yang banyak memberikan saya gizi telur ayam kampung dan daging ayam yang sehat bahkan menghasilkan uang jika mereka banyak dan saya jual ke pasar ke pedagang ayam atau konsumen langsung saya bisa dapat uang berjuta-juta setahunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun