"Selamat pagi bu guru putri!", serempak anak satu kelas mengucapkan salam di pagi ini. Aku membalasnya dengan anggukan kecil sambil tersenyum. "Baiklah anak-anak, siapkan buku gambar kalian beserta dengan pensilnya, ibu ingin melihat kalian menggambar pemandangan." "Waduh bu guru, ini kan bukan pelajaran seni rupa, kenapa kita disuruh menggambar? Menggambar pemandangan lagi, kayak anak kecil bu.", protes si Herry anak paling badung di kelas. "Bu guru, jangan dengarkan Herry, kita suka kok disuruh menggambar. Herry diam dong.", kata Kidung sambil menaruh telunjuk di depan mulutnya. "Herry, pelajaran budi pekerti adalah pelajaran yang bisa dimasukkan ke semua bidang ilmu. Sambil belajar matematika pun bisa sekaligus belajar budi pekerti kok, kapan-kapan ibu mengajar matematika ya? Ibu paling nggak bisa kalau mengajar berdasarkan LKS, terus terang ibu bosan, apa kalian tidak?" "Iya bu, kalau hanya dari LKS saja kami bisa baca sendiri di rumah. Jangan ikutan guru-guru yang lain ya bu." "Baguslah kalau begitu. Ayo semuanya mulai menggambar pemandangan, oh ya jangan curi-curi lihat punya teman di sebelahnya lho. Gunakan imajinasi kalian untuk menggambar pemandangan. Selamat menggambar." Suasana kelas mulai agak riuh, anak-anak meski dilarang untuk melirik pekerjaan temannya tapi mereka tetap melakukannya sambil senyum-senyum saling mengomentari gambar temannya. "Waktunya sudah habis, letakkan semua pensil. Ibu mau lihat gambar kalian dari sini. Angkat gambar kalian diatas kepala ya." Raut muka penuh kebanggaan terpancar rata-rata dari semua anak memamerkan gambar pemandangan mereka. [caption id="attachment_76592" align="alignleft" width="300" caption="gambar ilustrasi diambil dari google"][/caption] Aku tersenyum simpul mengamati semua hasil gambar, persis seperti dugaanku sebelumnya hasil gambar mereka. "Baiklah sekarang bandingkan gambar kalian dengan gambar teman-teman." Semua anak sekarang saling mengamati gambar temannya. Raut wajah terkejut mulai tampak di wajah anak-anak. "Apa yang kalian ketemukan anak-anak setelah mengamati gambar teman?" "Kok gambarnya bisa sama ya bu guru? Rata-rata teman menggambar dua gunung di tengah gunung tersebut ada matahari. Di bagian bawah dari gunung adalah sawah dan ada jalan di tengahnya, di sisi kanan ada rumah kecil.", Alfian yang terkenal teliti dalam mengamati detail menanyakan keheranannya tentang hasil gambar kepada bu guru. [caption id="attachment_76593" align="alignright" width="300" caption="gambar ilustrasi diambil dari google"]
"Selamat menemukan pemandangan baru anak-anak!"
Bila ingin mengikuti perjalanan Bu Guru Putri dari awal di desa Rangkat bisa dibaca disini….
http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2010/10/27/sepucuk-surat-menghantarku-kembali-ke-desa-rangkat/
http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2010/11/08/kisah-putri-di-desa-rangkat/
http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2010/11/12/panggil-aku-bu-guru-putri/
http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/14/pelajaran-pertama-di-kelas-putri/