Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Fakta dan Mitos di Balik Popularitas Aplikasi FaceApp

19 Juli 2019   10:00 Diperbarui: 19 Juli 2019   15:41 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Faceapp.com

Menurut analisis peneliti keamanan dan CEO Guardian Firewall, Will Strafach, aplikasi FaceApp mengambil foto hanya jika penggunanya secara khusus memilih foto pribadi tertentu untuk melihat perubahan wajah Anda.

Kekhawatiran tentang penambangan data foto pengguna berawal dari kebingungan terhadap fitur iPhone yang menunjukkan galeri foto pengguna dalam aplikasi. Ini adalah fitur Apple yang memungkinkan pengguna memilih foto tertentu untuk difilter dan diedit oleh aplikasi, tetapi tidak memberikan akses penuh ke galeri.

Pengguna FaceApp di iPhone memiliki opsi untuk memberikan akses ke seluruh koleksi galeri foto mereka.  Sedangkan khusus di platform Android, FaceApp tidak mengetuk pustaka foto penggunanya dengan cara yang sama. Meskipun begitu, menurut Will Stafach tidak ada bukti bahwa FaceApp mengunggah apa pun selain foto yang dipilih penggunanya.

Namun, bukan berarti FaceApp bersih dan bebas dari masalah. Salah satu hal yang dipermasalahkan pakar adalah ketidakjujuran FaceApp bahwa foto pengguna ternyata diunggah ke penyimpanan awan (Cloud Server) sebelum diproses editingnya.

Wireless Lab mengatakan kepada situs berita teknologi TechCrunch bahwa FaceApp mungkin menyimpan foto pengguna di cloud, tetapi "sebagian besar" dihapus setelah 48 jam. Wireless Lab juga mengatakan tidak ada data pengguna yang ditransfer ke Rusia.

Tetap saja, menaruh data pengguna di Cloud Server membuat mereka rentan untuk terpapar peretasan dan masalah lainnya. Sementara beberapa aplikasi lain justru mencoba membatasi masalah seperti ini dengan langsung melakukan pemrosesan pada perangkat itu sendiri, bukan di cloud.

Kebijakan privasi FaceApp juga mengatakan mereka menggunakan data dari aplikasi untuk menayangkan iklan bertarget dan untuk mengembangkan produk dan fitur baru. 

FaceApp secara eksplisit mengatakan tidak menjual data ke aplikasi pihak ketiga, tetapi mereka mencantumkan banyak pengecualian termasuk hal yang memungkinkan FaceApp untuk berbagi data setelah menghapus informasi yang mengidentifikasi penggunanya.

Bukan cuma FaceApp yang tidak berlaku jujur dalam menyatakan kebijakan privasi mereka sejak awal. Banyak aplikasi lain melakukan hal yang sama. Mereka hanya memberi informasi yang samar tentang bagaimana aplikasi tersebut memperlakukan data penggunanya.

Tapi, mengapa FaceApp yang dipermasalahkan? Mengapa Senat Amerika sampai meminta FBI dan otoritas lainnya untuk menyelidiki FaceApp?

Russian Connection, kambing hitam bagi FaceApp.

Satu-satunya alasan yang masuk akal adalah itu semua tak lepas dari identitas Rusia dari pencipta dan pengembang FaceApp. Yaroslav Goncharov, pencipta aplikasi FaceApp adalah orang Rusia. Kantor pusat FaceApp juga berada di St. Petersburg, Rusia. Sekalipun FaceApp sudah mendirikan kantor cabang di Delaware, AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun