Mohon tunggu...
Humaniora

Puing

11 Maret 2017   05:18 Diperbarui: 11 Maret 2017   16:00 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selalu ada harapan yang pupus dan menguning, kehilangan adalah hal paling sunyi dalam cinta, tapi  tak jarang begitulah cara hati memberi  arti pada pertemuan baru, mungkin sebagai pengukuh rasa, pada seseorang  yang awalnya biasa saja namun menjadi begitu berarti.

Memang tak mudah bagi manusia melepas pergi seseorang yang begitu rapi mengukir kesan, terlebih jika kepergian itu terasa seperti direnggut. Ada saat dimana hati manusia menjadi sulit mengikhlaskan, mungkin karena takut terjerat sunyi, mungkin juga kerena besar keinginan melanjutkan bait-bait harapan yang belum selesai.

Tak jarang ada yang samar terngiang dalam benak, bagaimana bisa seseorang dapat begitu mudah melupakan, menjelma seperti orang asing, dan kita kesulitan menjawab, bagaimana bisa ia yang selalu ada tiba-tiba lenyap tak hadir lagi, walaupun sejenak. Pada saat itu luka menemukan maknanya, dan kita sadar, kita hanyalah puing!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun