Mohon tunggu...
plur retknow
plur retknow Mohon Tunggu... Guru - menulis dengan hati

Cogito ergo sum (aku berfikir aku ada) / Rene Descrates

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lulus Sekolah Harus Kerja Kantoran?

2 Desember 2019   20:00 Diperbarui: 3 Desember 2019   08:17 1522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan di negeri ini sepertinya mempersiapkan lulusannya untuk kerja di kantor. Menjadi karyawan dengan gaji tetap dan dandanan modis setiap hari, atau bergaya hidup metropolis biar dianggap keren. Kalau hanya demikian, esensi pendidikan yang sesungguhnya hanya berhenti pada life style belaka. Mereka dengan gaya tiru-tiru menjadikan rasa percaya dirinya meningkat. Pendidikan hanya sebagai identitas saja. 

Bahkan banyak yang melamar kerja dengan modal ijazah pendidikan tinggi saja, bukan bermodal pendidikan. Apa yang ada dalam pemikiran generasi saat ini? Kalau hanya mengandalkan pendidikan formal untuk mencari ijazah, apa isi kepala di  kantor-kantor itu? Takutnya hanya sekadar bekerja, di tempat yang nyaman, gaji besar, dan jaga gengsi dalam pergaulan. Kalau demikian, pendidikan di negeri ini beberapa persennya gagal. 

Seandainya pendidikan dimaknai sebagai sarana mencari tahu, semua stigma di atas tidak akan terjadi. Lihat saja, perkembangan media telah banyak menyorot sosok-sosok ingin  tahu dengan pendidikan formal yang standar mampu menjadi orang sukses. Sukses dalam artian yang sebenarnya.

Punya kehidupan yang nyaman secara finansial maupun secara psikologis. Mereka mampu menjadi sosok yang tidak mengandalkan gaji bulanan semata. Mereka yang memiliki jiwa wirausaha baik kecil maupun menengah itulah yang sebenarnya tahu makna pendidikan. Bukan melihat pendidikan sebagai sarana mencari kerja, tetapi sebagai modal menciptakan sesuatu. Apa yang diciptakannya adalah produk real pendidikan. Mau itu jasa ataupun benda, kreator-kreator itulah yang sebenarnya menjadi orang-orang berpendidikan. 

Jika pendidikan di negeri ini menjadi ladang mencari ilmu pengetahuan dan mengejawantahkan akal pikiran manusia, maka tidak akan ada lagi kesulitan lapangan kerja. Karena sesungguhnya orang-orang berpendidikan mampu menghidupi dirinya dengan pengetahuan yang ia miliki. Bukan sekadar masalah finansial belaka, pekerjaan yang sesungguhnya adalah menjadikan manusia meningkat taraf berfikirnya, lebih maju, serta menjadikan mereka naik grade secara keilmuan. Jadi sebenarnya pendidikan terjadi kapan saja dan dimana saja. Bukan hanya untuk mencari legalitas berupa selembar ijazah atau transkrip nilai, tetapi lebih kepada meningkatkan cara berfikir manusia.

Apakah masih ada yang berfikir sekolah untuk kerja kantoran? Jika pun ada mereka berarti belum mengerti hakikat pendidikan yang sesungguhnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun