Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Masjid Hagia Sophia, Opsi Jualan Baru Paket Umroh Plus Turki di Era New Normal?

15 Juli 2020   10:57 Diperbarui: 15 Juli 2020   11:08 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hagia Sophia. Foto: jurnas.com

Pemerintah Turki di bawah kepemimpinan Presiden Erdogan yang didukung oleh ketetapan Dewan Negara sudah menetapkan bahwa Hagia Sophia diubah peruntukannya dari museum menjadi masjid. Menurut rencana mulai tanggal 24 Juli mendatang Hagia Sophia mulai digunakan sebagai tempat sholat jumat pertama di masa sekarang.

Sebagai bangunan Hagia Sophia punya sejarah panjang, tidak hanya untuk bangsa Turki tapi juga untuk umat dua agama besar di dunia yaitu Islam dan Kristen.

Hagia Sophia selesai dibangun tahun 537 Masehi pada masa Kaisar Yustinus I dari Kekaisaran Romawi Timur. Selama berabad-abad Hagia Sophia digunakan sebagai gereja Kristen Orthodok sampai Kekaisaran Romawi runtuh dan digantikan oleh Kesultanan Ottoman yang pada masa Sultan Mehmet mengubah Hagia Sophia menjadi masjid dengan menambah empat menara.

Perubahan kembali terjadi saat keruntuhan Ottoman setelah perang dunia pertama di mana selanjutnya bapak modernisasi Turki yaitu Kemal Ataturk menjadikan Turki sebagai negara sekuler dan mengeluarkan Dekrit Ataturk di mana Hagia Sophia diubah menjadi museum.

Keputusan Erdogan menimbulkan pro dan kontra di dunia internasional. Sebagian menyayangkan perubahan tersebut sambil mengaitkan bahwa keputusan tersebut sarat dengan kepentingan politik Erdogan. Selain hubungannya yang sedang memanas dengan Eropa ada juga yang menilai sebagai taktik untuk menarik dukungan dari kalangan Islam.

Terlepas dari masalah dalam negeri Turki dan kepentingan Erdogan, lantas apakah warga dunia tidak bisa lagi menikmati Hagia Sophia? Kenyataannya Hagia Sophia akan tetap bisa dikunjungi sebagai tujuan wisata oleh umat beragama mana pun. Hanya disesuaikan dengan kondisi terbarunya sebagai masjid. Salah satunya pada saat pelaksanaan sholat akan ada gambar yang ditutup.

Interior Hagia Sophia. Foto: kumparan.com
Interior Hagia Sophia. Foto: kumparan.com
Pada dasarnya masjid adalah tempat umum yang terbuka. Semua orang bisa datang selama mematuhi aturan yang berlaku. Seperti halnya Masjid Istiqlal di Jakarta yang bisa dikunjungi oleh umat agama apa pun atau masjid-masjid di mana pun di dunia. Pengecualian untuk Masjidil Haram Mekkah dan Masjid Nabawi Madinah yang merupakan dua tanah haram atau Masjidil Aqsa di Palestina yang tidak mudah dikunjungi bahkan oleh umat Islam sendiri berkaitan politik dan kekuasaan Israel di sana.

Hagia Sophia yang terletak di kota Istanbul sudah lama menjadi ikon kota dan sasaran turis untuk dikunjungi. Tapi ada yang menarik khususnya untuk turis asal Indonesia jika para biro perjalanan cukup jeli menangkap kondisi ini.

Seperti diketahui bersama, ibadah umroh di Arab Saudi sedang ditangguhkan karena pandemi Covid-19 yang belum reda dan entah sampai kapan. Jika pun akan dibuka pasti akan dikenakan aturan baru yang ketat. Salah satunya yang bisa diprediksi adalah pengurangan jumlah kuota jamaah yang diperbolehkan untuk melaksanakan umroh seperti yang sudah dilakukan di musim haji sekarang ini.

Jamaah haji tahun ini hanya diizinkan 10 ribu orang saja padahal sebelumnya ada 2,49 juta orang. Kemungkinan besar kuota umroh pun akan dilakukan secara bertahap. Saat umroh kembali dibuka kuota yang akan diberikan akan minim. Rebutan kuota antar biro perjalanan umroh bisa saja terjadi. Apalagi setelah bisnis travel yang berdarah-darah selama pandemi. Berapa yang masih bertahan atau berapa yang sudah bangkrut.

Salah satu cara agar bisnis bertahan dengan memaketkan perjalanan umroh dengan mengunjungi tempat-tempat lain. Turki (Istanbul),  UAE (Dubai), Mesir (Kairo) adalah tempat yang cukup umum dan menarik untuk dipaketkan. Saat Hagia Sophia telah menjadi masjid tentu membuat penasaran banyak orang. Hal ini bisa menjadi opsi para biro travel untuk mempertahankan bisnisnya di saat umroh dibuka saat era new normal kelak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun