Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salat Cegah Keji dan Mungkar, Berzkir Obat Penenang Penyakit Hati

16 Februari 2020   11:53 Diperbarui: 16 Februari 2020   13:18 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tausiyah Ustadz Ridwan (dokpri).


Makassar-Dzikir akbar di Masjid Al Hijrah  yang beralamat di Jalan Bone Raya Perumnas Sudiang, melaksanakan acara dzikir akbar dimulai  sesudah shalat Isya berjamaah. Pukul. 20.00  WITA. Sabtu 15 Februari 2020 berlangsung khusyu'.Disela diskusi, ustadz menuturkan, pengejawantahan kopi itu hadir dari mana orang itu memandangnya. Misalnya orang bicara warna kopi, sementara orang lain bicara asal muasal kopi.

Sementara yang lain bicara wujud kopi, orang lain berbicara campuran kopi. Begitu pula berbicara islam landasannya ada, rujukannya ada, yaitu Al quran dan Hadist. Al Quran berbicara akherat sementara Hadist bicara duniawi.

Makanya Al Quran mengatakan, contoh manusia yang sempurna adalah Rasulullah, itulah landasannya. Di luar itu semua adalah penafsiran-penafsiran. Yang menafsirkan Al Quran, yang menafsirkan Hadist akan menafsirkan berdasarkan latarbelakang disiplin ilmu dan pengalamannya.

"Saya tidak pernah menyalahkan siapapun, apalagi mengatakan si A lebih baik dari B, apa barometernya. Paling barometernya lahiriyah, tapi rohaninya tidak ada yang tahu," jelasnya.

Al quran bercerita bagaimana ciri-ciri orang murtad, ciri-ciri orang munafik. Munafik itu kan sifat seseorang. Sekarang bagaimana mengklaim seseorang itu munafik, karena di kemas dalam akhlaq yang baik. Jadi yang utama cukup jalankan rukun islam, sederhana saja.

Dzikir di Masjid Al Hijrah Perumnas Sudiang (dokpri)
Dzikir di Masjid Al Hijrah Perumnas Sudiang (dokpri)
Kenapa?  Karena semua ibadah dalam rukun islam itu ada fungsinya. Contohnya sholat  fungsinya, kata Al Quran sholat berfungsi mencegah perbuatan keji dan munkar.


Kita harus pahami apa itu perbuatan keji, apa itu munkar. Keji itu hablum minnas, makna kata keji adalah sifat kebinatangan. Kalau ada orang menyakiti hati saudaranya, sementara dia rajin shalat, maka bukan shalatnya yang salah, tapi manusia mempertanyakan kualitas sholatnya. Karena sholat itu belum mampu mencegahnya dari menyakiti hati orang lain.

Jadi yang benar, islam itu bagaimana memperbaiki diri, caranya dengan memperbaiki ibadah. Secara otomatis ibadah itu tujuannya hablum minnanas dan hablum minnallah. Sederhana saja.

Dikatakan Ustadz Ridwan, salah satu bentuk nikmat Allah SWT adalah nikmat iman sebagai hidayah dari Allah SWT.

Allah menyapa kita dengan sifat rahmannya, dengan rahimnya, ibaratnya bagaimana perasaan seorang anak disapa ibunya, dipeluk, perasaannya bagaimana? Tenang.

Nah, bagaimana kalau Allah memeluk kita dengan sifat rahmannya, itulah ketenangan. Apabila dikembalikan ke Al Quran, hanya dengan mengingat Allah akan melahirkan ketenangan, sehingga hati menjadi tenang," sebut ustadz Ridwan.

Manfaat berdzikir mengangkat penyakit. Sakit dan kesembuhan datangnya dari Allah yang lainnya adalah asebab atau ikhtiar. Kita ke dokter namanya iktiar atau usaha, kegigihan usaha itulah yang membuat Allah ridha, obat semua adalah iktiar.

"Berdzikir merupakan bagian ikhtiar kepada Allah, sehingga Allah angkat penyakitnya manusia. Sholat, bersedekah bagian dari ikhtiar, makanya disetiap kegiatan kita diawali dengan niat karena Allah SWT," ujar ustadz Ridwan.

Dengan berdzikir orang yang sakit akan cepat sembuhnya. Secara psikologis hati yang tenang itu gampang sembuhnya. Sumber penyakit itu datangnya dari hati yang gelisah, atau dinamakan penyakit hati.

Dengan berdzikir akan diampuni dosanya. Keringat-keringat yang keluar dari pori-pori kulit manusia dalam berdzikir tentu hal ini tidak masuk di logikanya manusia, itulah atas ijinnya Allah. Janji Allah dalam Al Quran itu pasti.

"Jasmani manusia itu asalnya dari tanah, makanya jangan kaget kalau kita begitu luar biasa mencintai tanah. Sampai-sampai bekerja perginya pagi, pulangnya malam semuanya untuk tanah. Ketika innalillahi segala bentuk kenikmatan duniawi tersebut akan kembali ke tanah," tukas ustadz mengingatkan jamaah dzikir.

"Berdzikir itu bertauhid kepada Allah SWT, apa itu bertahid, ada pada Surat Al Iklash. Artinya gantungkan segala urusanmu apapun itu hanya kepada Allah," akhir kata ustadz Ridwan menutup dzikir akbar bersama di Masjid Al Hijrah Perumnas Sudiang Makassar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun