Mohon tunggu...
Pepih Nugraha
Pepih Nugraha Mohon Tunggu... Jurnalis - Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016.

Gemar catur dan mengoleksi papan/bidak catur. Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016. Setelah menyatakan pensiun dini, hari-hari diisi dengan membaca, menulis, mengajar, dan bersosialisasi. Menulis adalah nafas kehidupan, sehingga baru akan berhenti menulis saat tidak ada lagi kehidupan. Bermimpi melahirkan para jurnalis/penulis kreatif yang andal. Saat ini mengelola portal UGC politik https://PepNews.com dan portal UGC bahasa Sunda http://Nyunda.id Mengajar ilmu menulis baik offline di dalam dan luar negeri maupun mengajar online di Arkademi.com.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Jangan Berharap Hasil Instan dari Menulis!

17 September 2017   16:20 Diperbarui: 18 September 2017   05:05 3748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsuf Rene Descartes pernah bilang, cogito ergo sum atau dalam bahasa Perancis je pense donc je suis, aku berpikir maka aku ada. Sebagai penulis, saya biasa memelesetkan ucapan Descartes dengan mengatakan, "j'ecris donc je suis", aku menulis maka aku ada. Begini pengalaman saya....

Saya harus menghubungi langsung kepada pengundang yang mengundang saya berkunjung ke luar negeri. Bukan apa-apa, saya khawatir surat elektronik itu salah alamat, juga khawatir salah redaksional. Untuk itulah saya perlu mengeceknya langsung by voice. "Coba cek sekali lagi, sebab sekarang saya bukan jurnalis dan sudah resign dari koran, jangan-jangan salah alamat!"

Jawaban yang saya terima sunggguh sangat mengejutkan, juga bikin hati senang dan berbunga-bunga. Menurut penjelasan di ujung henpon, benar bahwa pemberitahuan berupa surat elektronik yang ditujukan kepada saya itu tidak keliru. Terlebih lagi, orang yang diundang adalah benar; saya sendiri.

"Saya bukan lagi wartawan loh, Mbak," kata saya. "Paling saya menulis laporan weblog pribadi saya, tidak bisa lagi menulis di media mainstream!"

"Ya, 'kan Mas diundang sebagai KOL, Key Opinion Leader!"

Oalah....

Jujur, saat saya memutuskan untuk resign, tepatnya pensiun dini dari Harian Kompas 1 Januari 2017 lalu untuk memulai "sesuatu" yang baru, tidak terpikir sedikitpun bahwa saya bisa mendapat undangan lagi ke luar negeri yang oleh sementara orang dianggap prestis, sulit didapat dan karenanya menjadi "barang" berharga itu.

Saat saya bekerja sebagai jurnalis, jelas undangan ditujukan kepada lembaga (Harian Kompas) dan saya ditugaskan oleh kantor setelah ditentukan oleh para petinggi di sana. Jadi, jika undangan ditujukan kepada saya selaku jurnalis, belum tentu juga saya yang ditunjuk untuk berangkat.

Ada semacam "pemerataan" kesempatan agar yang pergi ke luar negeri tidak jurnalis itu-itu melulu. Sistem pemerataan ini baik-baik saja untuk memberi kesempatan kepada jurnalis lain sama-rata, tetapi buruknya jurnalis yang ditunjuk belum tentu menguasai persoalan pengundang. Ya, itu masalah lainlah..... Kembali fokus pada undangan saya ke Shenzhen, Tiongkok.

Ups... saya lupa kalau undangan kali ini diberikan perusahaan teknologi besar di Tiongkok, Huawei, di mana saya akan berada di kantor pusat perusahaan teknologi yang didirikan 30 tahun lalu oleh Ren Zhengfei selama kurang lebih sepekan.

Di "Silicon Valley" Tiongkok itu saya akan mengikuti "2017 Seed for the Future", program yang disediakan bagi 10 mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang lolos program penjaringan untuk belajar budaya dan teknologi informasi terbaru yang dikembangkan selama sebulan di Beijing, Shanghai dan Shenzhen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun