Mohon tunggu...
Pendekar Syair Berdarah
Pendekar Syair Berdarah Mohon Tunggu... -

Aku kau usir pergi saat masih ingin menyusuri padang hatimu...Kini biarkanlah jalanku berlinang darah, rembulan memapahku perlahan menuju maut abadi...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lenguhmu

16 Februari 2012   12:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:34 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku kau usir pergi saat masih ingin berjalan diatas tanah lapang hatimu

Kini biarkanlah jalanku berlinang darah

Rembulan memapahku menuju mau abadi

. . .

Menari...

Malam nanti rembulan kelabu

Duka menyelimuti kakiku

Linang darah, luka perpisahan

. . .

Kabut tebal suara malam

Debur...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun