Produktivitas Menulis Kompasiana bagi Mahasiswa

Salam Literasi Kompasiana, 

Menulis artikel di kompasiana memang tidaklah semuda mengembalikan telapak tangan, karena butuh tenaga, pikiran, dan konsentrasi, apalagi bagi sebagian mahasiswa yang masih aktif belajar, maka sangatlah penting untuk melatih daya kritis dan kemampuan untuk mau membaca kondisi dan realita kehidupan disekelilingnya, sehingga pikiran dan kemampuan dalam ketajaman metodologi penulisan semakin terasah dengan baik, termasuk bagaimana agar bisa menulis secara produktif.

Sebagai dosen penulisan ilmiah, dan mengajar mahasiswa semester 2 di Poltek Mitra Karya Mandiri (MKM) Ketanggungan, Kabupaten Brebes maka pilihan pembelajaran untuk menulis jatuh di media kompasiana.com.

Alasan pertama, ada mekanisme pendaftaran akun kompasiana, dan mereka dilatih untuk membuat akun kompasiana, kedua, ada mekanisme pengajuan verifikasi validasi data sampai contreng hijau.

Ini membuktikan bahwa ada keseriusan pada mahasiswa untuk mengikuti step by step pengakuan atas identitasnya, ketiga, artikel yang dibuat agar mudah dikenali SEO dengan cepat, keempat, media bagi mahasiswa untuk belajar menulis dan selalu membaca update artikel dan pemberitaan yang muncul di kompasiana. 

Dari 17 Mahasiswa yang ada, ternyata sudah contreng hijau sebanyak 14 orang, 2 sedang pengajuan namun belum terverifikasi contreng hijau, dan satu belum mengirimkan artikel karena faktor komunikasi digitalnya. 

Namun tidak usah putus asa bagi yang belum contreng hijau, pastikan akan dapat validasi dari admin kompasiana, asal mengisi data dengan baik dan benar. 

Bagaimana Produktifitas ditumbuhkan

Tidak mudah bagi mahasiswa untuk belajar menulis, kali ini sengaja dosen memberikan penugasan awal, sebagai bagian dari identitas dirinya untuk belajar menulis, mungkin bagi sejumlah mahasiswa itu barang baru, namun pengalamannya akan berbeda-beda saat mendaftar akun kompasiana, ada yang bilang mudah, susah koneksi, susah login, dan ragam lainnya. 

Dosen akan melihat bagaimana isi tulisan artikel yang dibuat, dari tulisan yang ada akan kelihatan sekali bagaimana mutu dan kualitas ulasan yang dibuat, semakin tajam analisisnya maka semakin berkualitas naskah dan terasa nyaman dan mengalir dalam ulasan kata-katanya. 

Mungkin secara awal, masih ada beberapa mahasiswa yang merasakan tugas ini berat, ada yang bilang ringan, ada yang bilang sedang, bagi yang familier dengan dunia teknologi maka akan bilang tantangan yang dibuat dosennya hal yang biasa, dan tidak mengalami persoalan yang berarti, namun bagi yang masih gaptek, maka ini menjadi sarana untuk belajar. " Dosennya kalau kasih tugas kok macam-macam yah," begitu komentar salah satu mahasiswa.